Kronologi Hubungan Politik Swedia Dengan Turki, Permintaan Atas NATO Yang Tak Mungkin Disetujui

- 23 Januari 2023, 15:13 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa warga Turki yang mengutuk negara Swedia yang membakar Al-Qur'an.
Ilustrasi aksi unjuk rasa warga Turki yang mengutuk negara Swedia yang membakar Al-Qur'an. /Unsplash/

Baca Juga: Sosok Pria Tampan Muncul Pasang Badan Bela Bunda Corla! Nikita Mirzani Langsung Ancam Akan Bongkar Aib!

21 Januari 2023, Pejabat Turki mengecam Swedia atas izin yang diberikan kepada Rasmus Paludan seorang politikus Swedia-Denmark sayap kanan, untuk melakukan protes di depan kedutaannya di ibukota Swedia dengan membakar kitab suci umat Muslim.

Cacian tersebut berlangsung hampir satu jam dimana Rasmus dilaporkan telah menyerang Islam dan imigran di Swedia, dan membakar salinan Al Qur'an.

Polisi Swedia telah memberikan otorisasi, kepada para demonstran tersebut setelah menentukan aksi tersebut termasuk dalam undang-undang kebebasan berbicara liberal negara tersebut.

Ibrahim Kalin, yang merupakan juru bicara kepresidenan Turki mengatakan bahwa membiarkan protes itu terjadi justru mendorong kejahatan rasial dan Islamofobia akan terjadi.

Baca Juga: TikToker Mandi Lumpur Akhirnya Minta Maaf dan Janji Tidak Live TikTok Lagi

Setelah peristiwa tersebut, sekelompok pengunjuk rasa membakar bendera Swedia saat rapat umum di Istanbul dan meminta Turki untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Nordic tersebut.

Sehari setelah memanggil duta besar Swedia atas demo terbaru Rasmus, Turki akhirnya mengatakan pihaknya telah membatalkan kunjungan Menteri pertahanan Pal Jonson.

Padahal kunjungan kerja tersebut dijadwalkan pada 27 Januari, yang bertujuan untuk mengatasi keberatan Turki terhadap keanggotaan Swedia di NATO.***

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x