Gempa Turki Belum Berakhir, Guncangan Terjadi Lagi, Satu Warga Meninggal dan 110 Terluka

- 28 Februari 2023, 05:46 WIB
Para petugas sedang mengevakuasi  salah satu bangunan yang roboh di Provinsi Malatya Turki akibat diguncang gempa
Para petugas sedang mengevakuasi salah satu bangunan yang roboh di Provinsi Malatya Turki akibat diguncang gempa /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Gempa Turki belum berakhir hingga saat ini, guncangan terjadi kembali mengakibatkan satu warga meninggal dan 110 terluka.

Gempa susulan tersebut terjadi pada hari Senin, 27 Februari 2023 waktu setempat dengan kekuatan skala 5,6 Magnitudo dengan kedalaman hanya 6,15 kilometer di bawah tanah.

Kali ini berpusat di Turki bagian tenggara, tepatnya di wilayah Kota Yesilyurt di provinsi Malatya, laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Negara Turki (AFAD).

Baca Juga: Mahasiswa KKNT UNIK Cipasung Mengenal Proses Kerajinan Piring Lidi di Desa Kubangsari, Cikalong

Kejadian spontan tersebut membuat pihak keamanan dengan segera untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan pada para korban gempa susulan tersebut.

Dilaporkan, bahwa banyak diantaranya warga kota Yesilyurt terjebak di dalam reruntuhan bangunan apartemen mereka.

Dalam laporan AFAD, satu orang dinyatakan meninggal dalam insiden gempa susulan di Provinsi Malatya tersebut.

Baca Juga: Kenapa Jadi Mualaf Semua Dosanya Terhapus? Ini Penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat.

Sementara korban luka terbaru mencapai 110 warga, bagunan hancur dan runtuh berkisar di angka 29.

Ditambah dengan beberapa warga yang berhasil diselamatkan dari puing-puing reruntuhan atau reruntuhan mencapai 32 orang.

Mehmet Cinar, Walikota Yesilyurt menyampaikan laporan di televisi Haber Turk bahwa sejumlah bangunan di kota tersebut runtuh.

Termasuk sebuah bangunan berlantai empat tempat ayah dan anak perempuannya terjebak, mereka dilaporkan hendak mengambil barang-barang.

Baca Juga: Arsenal vs Everton Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor, Link Nonton!

satu korban pria berhasil diselamatkan dari reruntuhan di Provinsi Malatya, dibawa dengan tandu ke ambulans.

Disusul dengan anak perempuannya yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan yang sama.

Teresa Bo dari Al Jazeera, melaporkan gempa tersebut dirasakan orang-orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsian akibat gempa sebelumnya.

“Gempa juga terasa di sini di pusat Gaziantep, tepat di mana mereka yang terkena dampak gempa bumi yang terjadi pada 6 Februari kini tinggal di dalam tenda," Ujar Bo

"Itu menimbulkan ketakutan dan kesedihan sekali lagi,” tambahnya.

Baca Juga: Mendidik Anak Dalam Ajaran Islam, Ajaran Tauhid Contoh Rosul, Ini Penjelasanya!

Yunus Sazer, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) melakukan konferensi pers.

Menyampaikan bahwa tim pencarian dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk menelusuri reruntuhan dari lima gedung paling terdampak.

Orhan Tatar, Direktur Jenderal Gempa Bumi dan Pengurangan Risiko AFAD menyampaikan bahwa empat gempa baru,

Beserta 45 gempa susulan berkekuatan lima sampai enam magnitudo. Telah melanda wilayah Provinsi Malatya dalam tiga minggu belakangan ini.

"Ini aktivitas (tektonik) yang sangat luar biasa," ungkap Tatar.

Total angka kematian akibat Gempa Turki-Suriah saat ini telah mencapai hampir 50 ribu korban jiwa.

Dilaporkan oleh AFAD pada hari Minggu, 26 Februari 2023 yang menyampaikan rincian korban meninggal akibat gempa Turki-Suriah mencapai 44.374 warga.

Baca Juga: Arsenal vs Everton Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor, Link Nonton!

Hampir 160 ribu bangunan dan 520 ribu unit apartemen di Turki roboh dan rusak parah akibat gempa yang terus terjadi.

AFAD menyampaikan bahwa ini adalah rekor gempa bumi yang paling buruk dalam sejarah peradaban modern negara tersebut.

Menyebabkan dampak psikologis yang sangat mendalam bagi korban selamat, diantaranya adalah anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka.

Akibat banyaknya bangunan yang runtuh, Turki menangkap hampir 184 orang terduga bertanggung jawab terhadap bangunan yang mudah runtuh akibat gempa.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang menteri pada Sabtu, 25 Februari 2023, sampai saat ini penyelidikan tersebut sedang diselidiki dengan dalam dan diperluas.

AFAD harus mengeluarkan imbauan terkait gempa kepada warganya, untuk tidak memasuki atau berada di samping bangunan yang rusak dan hampir roboh di zona rawan gempa.***

 

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah