Amerika Serikat Peringatkan Gencatan Senjata yang Diserukan China-Rusia adalah Senjata Taktis Perang

- 21 Maret 2023, 09:11 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken saat memaparkan laporan tahun 2022
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken saat memaparkan laporan tahun 2022 /

PRIANGANTIMURNEWS - Amerika Serikat (AS) peringatkan Dunia Internasional bahwa gencatan senjata yang diserukan Rusia dan didukung China adalah senjata taktis perang.

Hal tersebut disampaikan oleh Diplomat tinggi AS yang menyampaikan pesan tersebut bersamaan dengan kedatangan Presiden China Xi Jinping ke Moskow, Rusia.

Diplomat itu menyampaikan bahwa Gencatan senjata tanpa solusi yang jelas dan tahan lama akan memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan tentaranya beristirahat, dan mereparasi pasukan.

Baca Juga: Jadwal Imsyakiah Ramadhan 1444 H untuk Wilayah Tasikmalaya, Simak dan Catat

Sementara Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS juga menyerukan pada hari yang sama kepada seluruh dunia terutama sekutunya untuk menolak langkah gencatan senjata tersebut.

"Komunitas internasional harus menolak setiap langkah taktis Rusia untuk menyerukan gencatan senjata di Ukraina yang didukung oleh China," ujar Blinken.

Dirinya juga menyampaikan bahwa jangan sampai seluruh Dunia dibodohi oleh langkah taktis perang mereka yang menunda perang untuk mempersiapkan penyerangan.

"Dunia tidak boleh dibodohi oleh langkah taktis apapun oleh Rusia yang didukung oleh China, atau negara lain manapun, untuk membekukan perang dengan caranya sendiri," tegasnya.

Baca Juga: Dunia Multi-Kutub, Gagasan Kerjasama China-Rusia yang akan Dipromosikan ke Seluruh Dunia

Blinken menandai pernyataannya dalam konferensi persnya, tentang laporan negara tahun 2022 terkait Praktik Hak Asasi Manusia di Departemen Luar Negeri.

Saat itu, dirinya menyampaikan pernyataan tersebut bertepatan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di Moskow, 20 Maret 2023.

Rencana untuk mengakhiri perang di Ukraina harus menjunjung tinggi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina itu sendiri.

“Setiap rencana yang tidak memprioritaskan prinsip kritis ini adalah taktik mengulur-ulur waktu," ucap Diplomat tinggi AS.

Baca Juga: Daftar 24 Peserta yang Lolos di Aksi Indonesia 2023, Ada Dari Tasikmalaya!

"Atau hanya berusaha memfasilitasi hasil yang tidak adil. Itu bukanlah diplomasi yang konstruktif, tegasnya.

Sementara Blinkens mengungkapkan bahwa gencatan senjata yang tak disertai pemindahan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina tidak akan membawa perdamaian.

"Menyerukan gencatan senjata yang tidak termasuk pemindahan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina akan secara efektif mendukung ratifikasi penaklukan Rusia," kata Blinken.

Baca Juga: Presiden Rusia dan Presdien China Bertemu di Moskow, AS Mulai Tampak Skeptis

Dirinya juga mencatat bahwa gencatan senjata tanpa solusi akan memungkinkan Putin untuk beristirahat dan memperbaiki pasukannya.

Untuk kemudian memulai kembali perang baru pada waktu yang lebih menguntungkan bagi Rusia.***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x