Perang Dingin Baru Dimulai: Risiko Senjata Nuklir Pasca Kesepakatan Rusia-Belarus Meningkat

- 1 April 2023, 11:00 WIB
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua bendera Negara Anggota/anadolu
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua bendera Negara Anggota/anadolu /

"Agar segera kembali ke penerapan penuh Perjanjian New START dan memulai negosiasi tentang penggantinya," lanjutnya

Pada bulan Februari, Rusia menangguhkan keikutsertaannya New START Treaty, sebuah perjanjian senjata nuklir terakhir yang tersisa antara Washington dan Moskow.

Baca Juga: Simak! Ini Negara yang Pernah Mendapat Sanksi FIFA karena Keteledorannya

AS berhenti bertukar data tentang kekuatan nuklirnya sebagai tanggapan atas penangguhan partisipasi Rusia dalam perjanjian tersebut.

Robert Wood , Wakil Duta Besar AS untuk PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengatakan bahwa tidak ada negara selain Rusia yang menyebabkan kerusakan pada kontrol senjata.

"Tidak ada negara yang mengancam Rusia atau Presiden Vladimir Putin, Kremlin bisa mengakhiri perang jika mau." ujar Wood

Vassily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB melakukan pembelaan langkah negaranya menanggapi apa yang disampaikan Wood.

Baca Juga: Sejumlah Pemuda Gelar Aksi Duka 1 Juta Pita Hitam, Bentuk Solidaritas pada Timnas Indonesia U 20

"Ada logika umum dari mantan mitra Barat kami di sini. Logikanya adalah bahwa Rusia bertanggung jawab atas semua penyakit dunia saat ini. Kami tidak terkejut dengan itu," timpal Nebenzia.

Kendati demikian Geng Shuang, Wakil Duta Besar China untuk PBB menyampaikan penentangan terhadap perang nuklir yang akan terjadi.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x