"Sebagai hasil dari tindakan tepat waktu yang diambil oleh militer dan dinas khusus dengan penggunaan sistem radar perang, perangkat itu tidak dapat digunakan,” lanjutnya.
Baca Juga: Perang Dingin Baru Dimulai: Risiko Senjata Nuklir Pasca Kesepakatan Rusia-Belarus Meningkat
“Kami menganggap aksi ini sebagai aksi teroris terencana dan upaya pembunuhan presiden, yang dilakukan pada malam Hari Kemenangan, Parade 9 Mei," katanya.
"Pihak Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan di mana dan kapan pun dianggap perlu,” ancamnya
Tidak terdapat kerusakan serius ataupun korban jiwa dalam serangan drone Ukraina tersebut. Beruntungnya, Presiden Putin tidak sedang berada di Kremlin saat itu.
"Akibat aksi teroris ini, presiden Federasi Rusia tidak terluka. Jadwal kerjanya tidak berubah, dia bekerja seperti biasa," lanjutnya.
Baca Juga: Arab Saudi Gabung Aliansi SCO, Berdiri Bersama China-Rusia dan Khianati AS