"Ini sekali lagi menunjukkan sinisme yang dilakukan Rusia terhadap orang-orang yang tanahnya telah direbutnya, dan apa yang sebenarnya dibawa Rusia ke Eropa dan dunia," tambah Zelensky.
Zelensky menyebut penghancuran bendungan sebagai Kakhovka sebagai bencana lingkungan (buatan manusia) terbesar di Eropa pada dekade.
Setelah insiden meledaknya bendungan raksasa itu, pihaknya mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (NSDC).
Baca Juga: Ukraina Serang Kediaman Vladimir Putin dengan Drone, Kremlin: Upaya Pembunuhan Teroris
Oleksiy Danilov, Pemimpin NSDC mengatakan di Twitter bahwa penghancuran bendungan menandai tahap fundamental baru agresi Rusia.
Bendungan besar yang memiliki tinggi 30 meter (98 kaki) dan panjang 3,2 kilometer (2 mil).
Dibangun pada tahun 1956 di atas Sungai Dnieper sebagai bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka.
Bendungan raksasa itu juga menampung reservoir dengan kapasitas 18 kilometer kubik (4,3 mil kubik).
Tetapi Rusia dengan keras menolak tuduhan itu, mengklaim penghancuran bendungan adalah tindakan sabotase yang disengaja oleh Kyiv untuk menarik perhatian Dunia.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin menyampaikan perihal sabotase kyiv dalam jumpa pers di Moskow.