1 Detik vs 30 Menit: AI Deep Learning Bantu Menyelamatkan Warga dari Tsunami di Jepang

- 19 Juni 2023, 21:00 WIB
Foto udara yang menunjukkan dampak kehancuran dahsyat Tsunami Jepang tahun 2011 di wilayah timur laut. Kini Tim RIKEN telah menggunakan AI Deep Learning untuk memprediksi informasi tersebut dalam waktu kurang dari satu detik.
Foto udara yang menunjukkan dampak kehancuran dahsyat Tsunami Jepang tahun 2011 di wilayah timur laut. Kini Tim RIKEN telah menggunakan AI Deep Learning untuk memprediksi informasi tersebut dalam waktu kurang dari satu detik. /riken.jp /

PRIANGANTIMURNEWS - Artificial Intellegencie (AI) Deep Learning dapat memprediksi dampak Tsunami dalam waktu singkat jika dibandingkan dengan komputer manual.

Hal tersebut membukakan peluang peranan penting AI Deep Learning dalam menyelamatkan nyawa jutaan manusia dari ancaman besar bencana Tsunami.

AI Deep Learning dapat memangkas waktu yang dibutuhkan untuk memprediksi ketinggian dan jarak jangkauan Tsunami ke daratan.

Baca Juga: Lawan Argentina, Pelatih Timnaw Indonesia Shin Tae Yong Siap Turunkan Pemain Andalan

Bencana Tsunami yang telah melanda Timur Laut Jepang pada 11 Maret 2011 lalu telah merenggut sekitar 18.500 korban jiwa.

Sebenarnya, banyak nyawa yang dapat di diselamatkan saat itu. Apabila peringatan dini Tsunami telah memasukkan prediksi yang benar-benar akurat.

Termasuk prediksi mengenai ketinggian air yang mencapai titik berbeda di sepanjang garis pantai terdampak, serta seberapa jauh jangkauan ke bagian pedalaman.

Pasca peristiwa mengerikan tersebut, wilayah pesisir Jepang saat ini telah menawarkan jaringan sensor terbesar di Dunia. Dengan memantau pergerakan dasar laut.

Baca Juga: Islandia vs Portugal di Kualifikasi UEFA Euro 2024: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi skor

Sekitar 150 stasiun pemantau kini telah disebar di lepas pantai dengan membentuk jaringan yang berfungsi untuk memberikan peringatan dini Tsunami.

Supaya prediksi tersebut dapat terbaca, data yang dihasilkan oleh sensor akan diubah menjadi tinggi dan luasan Tsunami di sepanjang garis pantai.

AI Deep Learning dapat membuat prediksi serta menghasilkan pemodelan yang sangat terperinci tersebut dalam waktu hitungan detik.

Pemodelan yang dibuat adalah bagaimana tsunami yang mendekat akan berdampak pada garis pantai timur laut di Jepang.

Kondisi ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan prediksi menggunakan komputer manual yang dapat mencapai waktu 30 menit atau bahkan lebih.

Baca Juga: Korea Selatan vs El Salvador di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Komputer manual membutuhkan penyelesaian persamaan non-linear yang sulit secara numerik.

Biasanya memakan waktu sekitar 30 menit pada komputer standar. Walau saat bencana tsunami Jepang 2011 melanda, beberapa bagian pantai mencapai waktu 45 menit setelah.

Mengefisienkan waktu yang berharga bagi masyarakat untuk mengambil tindakan mitigasi dengan cepat dan tepat, adalah prioritas utama.

Teknologinya yang memiliki potensi menyelamatkan jutaan jiwa ini mengeksploitasi kekuatan pembelajaran AI Deep Learning, dengan sebuah mesin bernama Superkomputer Fugaku.

Iyan Mulia, ilmuan Indonesia dari Laboratorium Ilmu Prediksi RIKEN (lembaga Risen Jepang) dan rekan kerjanya telah menggunakan AI Deep Learning Fugaku Super Komputer.

Baca Juga: Korea Selatan vs El Salvador di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Untuk memangkas waktu perhitungan prediksi dan pemodelan tsunami, menjadi kurang dari satu detik.

“Keunggulan utama metode kami adalah kecepatan prediksi, yang sangat penting untuk peringatan dini,” ungkap Mulia.

“Pemodelan tsunami konvensional memberikan prediksi setelah 30 menit, yang terlambat. Tapi model kami dapat membuat prediksi dalam hitungan detik.” lanjutnya

Meskipun tsunami jarang terjadi, tim tetap melatih AI Deep Learning mereka menggunakan lebih dari 3.000 peristiwa tsunami yang dihasilkan komputer.

Mereka kemudian mengujinya dengan 480 skenario tsunami lainnya dan tiga tsunami real yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Estonia vs Belgia di Kualifikasi UEFA Euro 2024: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Model berbasis pembelajaran AI mereka dapat mencapai akurasi yang sangat sebanding, yakni hanya dengan satu persen upaya komputasi.

Pendekatan pembelajaran yang sama dapat digunakan untuk skenario bencana lainnya, dimana waktu adalah taruhan nyawa.

“Langit adalah batasnya. Anda dapat menerapkan metode ini untuk prediksi bencana apa pun yang batasan waktunya sangat terbatas,” tambahnya.

Iyan Mulia, mengaku pertama kali tertarik mempelajari tentang tsunami setelah terjadinya Tsunami Aceh tahun 2004 yang dahsyat dan menghancurkan wilayah pesisir di negara asalnya, Indonesia.

“Saya sekarang sedang mengerjakan prediksi gelombang badai, juga menggunakan pembelajaran mesin.” ungkapnya

Baca Juga: Montenegro vs Republik Ceko di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Mulia mencatat bahwa metode ini hanya akurat untuk tsunami besar yang lebih tinggi dari sekitar 1,5 meter. Jadi dirinya dan tim sekarang berusaha meningkatkan akurasinya untuk tsunami yang lebih kecil.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: riken.jp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah