Sekolah yang didirikan oleh PBB tersebut dikelola oleh UNRWA. UNRWA sendiri adalah badan pengungsi Palestina milik PBB.
Tetapi sekolah tersebut dihancurkan pada Sabtu dan telah merenggut korban awal sebanyak sembilan staf UNRWA PBB dalam serangan udara yang dilancarkan Israel.
Baca Juga: Pertemuan Negara Eropa dan Arab: Serukan Deskalasi Pasca Serangan Israel di Jalur Gaza
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 11 Oktober 2023 mengatakan bahwa warga sipil dan aktivis kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran. Walau saat ini di ketegangan tengah meningkat antara Israel dan Hamas.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah UNRWA mengatakan sembilan stafnya meninggal dalam serangan udara di Jalur Gaza sejak Sabtu.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga mereka dan seluruh tim UNRWA, WHO mendukung Anda,” ungkap Tedros.
Baca Juga: Israel Bombardir Jalur Gaza, Setelah Insiden Berdarah di Kota Nabul
Dirinya seraya menyatakan bahwa ia sangat terpukul atas kematian rekan-rekannya di UNRWA.
“Warga sipil dan aktivis kemanusiaan bukanlah target dan harus dilindungi setiap saat,” tambahnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres yang turut menegaskan bahwa sekolah dan fasilitas kesehatan tidak boleh menjadi target.