PRIANGANTIMURNEWS - Berita ini membawa kita ke pemandangan yang menyayat hati di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas.
Diberitakan, pada Selasa 7 November 2023 serangan udara Israel di tempat penampungan juga rumah sakit di Kota Gaza dan bagian utara kota membuat hidup penduduk Palestina yang mengungsi dan terluka menjadi bak di neraka.
Wahid Al-Munirawi, seorang ahli radiologi, terkejut ketika serangan melanda penampungan di kamp Jabaliya, tempat tinggal keluarganya.
Baca Juga: Simbol Perlawanan Palestina, Semangka Memiliki Lima Manfaat Bagi Kesehatan
Meskipun istri dan anak-anaknya selamat, namun orang-orang di sekitarnya menjadi korban pengeboman dan pengepungan yang tidak berkesudahan.
Kondisi semakin memburuk dengan kelangkaan makanan, air yang tidak layak minum, serangan terus menerus pada sumber energi.
Tempat-tempat akuarium hancur, hanya menyisakan sedikit tempat untuk warga mengungsi. Layanan medis juga terancam karena kekurangan pasokan energi.
Pada Sabtu 4 November 2023, serangan yang ditujukan ke sekolah Al-Fakhour, menyebabkan 15 orang penduduk Palestina meninggal dan 74 lainnya luka-luka.
Baca Juga: Empat Pejuang Palestina di Tepi Barat Tewas Dibantai Israel
Sebelumnya pada Kamis 2 November 2023, tentara Israel mengepung Kota Gaza dan kamp Jabaliya, hal itu menciptakan kondisi neraka bagi pengungsi Palestina.