Presiden Turki: Tak Ada Bedanya Sikap Adolf Hitler dan Benjamin Netanyahu

- 28 Desember 2023, 09:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika menyampaikan pidato yang menyamakan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan Nazi Jerman Adolf Hitler pada Rabu, 27 Desember 2023.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika menyampaikan pidato yang menyamakan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan Nazi Jerman Adolf Hitler pada Rabu, 27 Desember 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa tak ada bedanya sikap Adolf Hitler dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Sindiran telak itu diungkapkan oleh Presiden Erdogan dalam Upacara Penghargaan Ilmu Pengetahuan di ibukota Turki, Ankara pada Rabu, 27 Desember 2023.

Mengacu kepada sikap PM Isral Benjamin Netanyahu, yang secara terang-terangan membantai Warga Gaza, Palestina sebanyak 21.110 orang sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Presiden Palestina: Perang Gaza Lebih Mengerikan Dibandingkan Peristiwa Nakba 1948

Tidak ada bedanya dengan Genosida yang dilakukan Adolf Hitler di Perang Dunia II, yang juga membantai kaum Yahudi di Jerman dan Eropa.

Dengan cara yang serupa dan sangat persis dilakukan satu sama lain, Presiden Erdogan berkata lantang di hadapan para Mahasiswa dan semua elemen Universitas Turki.

"Apa perbedaan Anda (Netanyahu) dengan Hitler? (Tindakan) ini akan membuat kita mencari Hitler juga (yang Baru)," sindir Erdogan.

Baca Juga: Aksi Munajat Kubro 212: Padati Kawasan Monas, Transformasi Jalur, dan Solidaritas Palestina

"Adakah yang dilakukan Netanyahu yang kurang dari Hitler? Tidak. Tidak ada perbedaan!" tegasnya.

Sama seperti 80 tahun yang lalu, saat era Nazi Jerman. Erdogan mengatakan bahwa saat ini,

Para akademisi di seluruh dunia yang memiliki keberanian untuk mengecam penindasan dan penganiayaan di Gaza akan menghadapi tekanan dan ancaman.

Pernyataannya itu merujuk pada akademisi dan Mahasiswa di Amerika Serikat (AS) dan negara lain.

Baca Juga: Israel Paranoid: Bangun Tembok Anti-Terowongan Hamas di Perbatasan Mesir sampai Gaza

Akademisi akan dipecat atau mahasiswa akan diancam dan diteror karena membela diri dan Palestina.

Di masa lalu, akibatnya Jerman menanggung sanksi atas tindakan Adolf Hitler dalam pembantaian kaum Yahudi.

"Itulah sebabnya Jerman tetap diam. Tapi kami tidak berhutang pada siapa pun. Kami tidak punya utang, baratlah yang berhutang. Karena utangnya, mereka tidak bisa angkat bicara (membela Gaza),"

Presiden Erdogan juga menyebut bahwa saat ini Mahasiswa, Pelajar, dan Lembaga Pendidikan Internasional tengah menjadi target 'Perburuan Penyihir'.

Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

Bagi mereka yang benar-benar mengkritik sikap Benjamin Netanyahu dan Pemerintah Israel.

Tapi Erdogan juga berkata bahwa pintu universitas Turki terbuka bagi para cendekiawan yang mendapatkan tekanan dalam membela martabat kemanusiaan di Gaza, Palestina.

“Mereka yang membela martabat manusia di Gaza, pintu Universitas-Universitas Turki terbuka lebar bagi Anda,” paparnya.

“Kami menyadari bahwa lembaga-lembaga yang berbicara besar dan mengeluarkan anggaran besar sama sekali tidak berguna jika menyangkut Israel dan kekejamannya,” tegasnya.

Baca Juga: Israel Serang Ambulan: Ismail Haniyeh ajak Dunia untuk Terus Ungkap Kemarahan Warga Gaza

“Dari Dewan Keamanan PBB hingga organisasi pers, dari Uni Eropa (UE) hingga kelompok jurnalis," sebutnya

Semua lembaga yang menjadi rasul demokrasi telah gagal (atas serangan Israel di Gaza),” akhirinyanya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah