Tak Bayar Upah Karyawan Sebesar Rp5,1 Miliar, PT Condong Diancam Dilaporkan Karyawannya

27 November 2020, 20:51 WIB
Perwakilan karyawan PT Condong mengeluhkan upah mereka selama empat bulan tak dibayarkan PT Condong /Tim Priangan Timur News 3/

PRIANGANTIMURNEWS-

Kesal karena sudah beberapa bulan tak juga menerima upah dari perusahaan tempat mereka bekerja, ribuan karyawan PT Condong berniat melaporkan pihak managemen perusahaan ke pihak berwajib. 

Keputusan ini diambil para karyawan PT Condong karena selama ini pihak managemen perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan itu dinilai tak pernah menepati janji. Pihak perusahaan terus-terusan berjanji akan membayarkan upah para karyawan akan tetapi hingga saat ini tak ada realisasinya.

"Kami sudah kesal karena kondisi seperti ini sudah berlangsug lama. Pihak perusahaan selalu memberikan angin surga akan tetapi tak pernah ditepati," kata perwakilan karyawan PT Condong, Dayat (55), Jumat 27 November 2020.

Baca Juga: Bupati Situbondo Jatim Meninggal Saat Perawatan karena Positif Covid-19

Dikatakannya, para karyawan sudah selama empat bulan tak menerima upah sedangkan mandor sudah selama delapan bulan. Hal ini tentu telah membuat mereka mengalami kesulitan ekonomi apalagi mereka tak punya mata pencaharian lain.

Dayat menyebutkan, total upah karyawan yang hingga saat ini belum dibayarkan oleh pihak perusahaan mencapai Rp5,1 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk uang tabungan dan uang koperasi karyawan yang sudah mereka simpan selama puluhan tahun yang juga keberadaannya tak jelas.

Adapun jumlah karyawan yang belum menerima upah totalnya mencapai 1.430 orang. Di sisi lain, sebelumnya mereka tetap diwajibkan terus bekerja sebelum akhirnya dirumahkan secara total sejak awal Oktober.

Baca Juga: Balas Jasa Penyebab Kepala Daerah Terjerat Korupsi

Diakuinya, para karyawan sudah berulangkali mempertanyakan hak mereka ke pihak managemen perusahaan akan tetapi pihak perusahaan hanya berjanji akan memberikannya. Bahkan para karyawan juga sudah melaporkan hal ini ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Garut.

"Sudah dua kali kami difailitasi Disnaker dengan pihak perusahaan terkait hak-hak kami yang tak dipenuhi pihak perusahaan. Pihak perusahaan pun hanya bisa memberikan angin surga akan tetapi tak pernah merealisasaikannya," kata Dayat.

Pria yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi karyawan PT Condong itu pun menyebutkan pada Jumat 27 November 2020 sudah kembali mendatangi Kantor Disnaker Garut untuk melaporkan kembali hal itu. Pihak Disnaker berjanji akan mendatangi pihak menejemen PT Condong sekaligus memfasilitasi pertemuan kembali dengan pihak karyawan pada tanggal 10 Oktober yang akan datang.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Asusila, Oknum Kepala Desa di Garut Ditahan Polisi

Diungkapkan Dayat, selama ini para karyawan sudah sangat kesal dengan janji-janji yang diberikan pihak managemen PT Condong akan tetapi tak pernah ditepati. Sehingga para karyawan berniat untuk membawa permsalahan ini ke jalur hukum.

"Jika dalam pertemuan tanggal 10 Oktober nanti masih belum ada kejelasan, maka kami sudah sepakat akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum. Kami hanya ingin menuntut hak-hak kami dan selama ini kami sudah cukup bersabar dengan memberikan kesempatan kepada pihak managemen PT Condong akan tetapi sepertiunya tak ada niat baik dari mereka," ucap Dayat.

Saat ini, tambah Dayat seluruh karyawan PT Condong sudah dirumahkan oleh pihak perusahaan. Namun Dayat melihat kegiatan produksi kelapa sawit masih berjalan.

Baca Juga: KBM Tatap Muka Masa Transisi AKB Di Pangandaran Sudah Berjalan Sejak 3 Bulan Lalu

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek Disnaker Garut, Ricky Rizky Darajat, membenarkan pihaknya telah kedatangan perwakilan karyawan PT Condong. Menurutnya, pihaknya akan turun langsung ke lapangan yakni perkebunan PT Condong untuk melihat langsung kondisi perusahaan tersebut.

"Kami belum bisa berkomentar lebih jauh karena kami terlebih dahulu akan melakukan peninjauan langsung ke perkebunan PT Condong. Tanggalnya belum bisa kami pastikan, yang pasti bulan Desember,"komentar Ricky.***

Editor: Aep Hendy

Tags

Terkini

Terpopuler