PRIANGANTIMURNEWS- Sejak pemerintah memberlakukan 100 persen untuk kunjungan wisata dan memperbolehkan mudik liburan hari raya idul fitri 1443 Hijriyah, jumlah kunjungan wisata ke Pangandaran meningkat.
Terlebih pada saat H+2 hingga H+5 liburan lebaran, objek wisata di Kabupaten Pangandaran dipadati oleh pengunjung.
Berkat kesigapan pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak TNI-Polri dalam mensosialisasikan protokol kesehatan serta mengurai kepadatan pengunjung, maka tidak terjadi klaster penularan Covid-19 di objek wisata di Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: Tangis Haru, Ridwan Kamil di Peluk Heirinch, Warga Bern yang Bantu Selamatkan Adik Eril dan Temannya
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, berdasarkan laporan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, jumlah kunjungan wisata dari sejak bulan Januari hingga Mei 2022 mencapai sekitar 3 juta orang.
"Apalagi pada saat liburan lebaran kemarin, jumlah pengunjung meningkat. Saya sempat deg degan juga, khawatir terjadi klaster di wilayah. Tapi tidak ada," ungkap Jeje, Selasa, 31 Mei 2022.
Dengan adanya peningkatan tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran, Jeje berharap bisa memulihkan kembali ekonomi yang selama pandemi Covid-19 terpuruk.
Baca Juga: Top 10 Rating Acara TV yang Tayang 30 Mei: Ada Ikatan Cinta, Cinta Setelah Cinta dan Panggilan
"Mudah-mudahan dengan meningkatkan jumlah kunjungan ke objek wisata di Kabupaten Pangandaran bisa memulihkan perekonomian masyarakat juga menambah pendapatan daerah dari retribusi," kata Jeje
Kepala Dinas Kesehatan Kab Pangandaran Yadi Sukmayadi membenarkan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan secara random terhadap pelaku usaha wisata maupun wisatawan tidak ditemukan adanya kasus positif Covid-19.
"Sekarang memang ada satu orang warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, tapi itu dari klaster keluarga yang habis melakukan perjalanan luar daerah," kata Yadi.
Bahkan menurut dia, pasca liburan hari raya idul fitri kemarin, pihaknya telah mengerahkan tenaga medis untuk melakukan testing dengan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat terutama terhadap anak-anak yang hendak masuk sekolah setelah menjalani masa liburan.
"Kita lakukan testing dengan target 600 orang perharinya. Dan tidak ditemukan kasus positif Covid-19," ujarnya.***