PRIANGANTIMURNEWS - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menarik perhatian banyak pihak.
Salah satunya yang tertarik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang pihak Kompolnas. Sampai saat ini Kompolnas masih memantau perkembangan dan pengembangan perkara Subang Jawa Barat.
Kepedulian Kompolnas dalam kasus Subang ini dilakukan untuk membuktikan dan berupaya mencari siapa tersangka dari misteri sosok banpol.
Baca Juga: INILAH Jadwal Sholat Kabupaten Ciamis dan Sekitarnya Hari ini Selasa, 5 Juli 2022
Sosok banpol ini seperti dihilangkan dan tidak ada kebenarannya, kemungkinan sosok banpol inilah yang akan bisa juga menunjukkan atau memberikan petunjuk siapa tersangka dalam perkara ini.
Dan juga membuktikan kebenaran atas ucapan dan pernyataan saksi Ramdanu yang akrab dipanggil Danu.
Bahwa saksi yang bernama Danu melihat sosok Banpol dan disuruh oleh sosok banpol untuk masuk ke rumah tempat kejadian perkara bahkan menerobos polisi line dan menguras bak kamar mandi di dalam rumah tempat kejadian perkara.
Sebelumnya pihak ketua harian kapolnas yang bernama bapak Benny Mamoto menjelaskan bahwa kesulitan penyidik untuk mengungkap perkara ini.
Baca Juga: Anies Baswedan Temui Menteri Pertanian Demi Memastikan Stok Hewan Kurban Idul Adha 1443 Hijriah
Karena lokasi tempat kejadian perkara sudah dirusak atau teracak-acak.
Saksi yang Bernama Danu ini juga sempat masuk ke tempat kejadian perkara (TKP) artinya harus dicurigai dan diperiksa kembali untuk membuktikan kebenarannya.
Apakah saat dia masuk yang menyuruhnya adalah sosok banpol tersebut ataukah juga ucapan dari saksi Danu serta photo banpol ini adalah rekayasa.
Karena kabid humas polda jawa barat menjelaskan tidak ada salah satu oknum siapapun yang masuk TKP dan menyuruh saksi Danu.
Baca Juga: CEK, Jadwal Sholat Kabupaten Pangandaran dan Sekitarnya Hari ini Selasa, 5 Juli 2022
Saksi danu ini bisa ditetapkan sebagai salah satu saksi yang menerobos polisi line dan juga masuk area tempat kejadian perkara, seperti sebelumnya apa yang dikatakan oleh Pak Rohman hidayah yang meminta penyidik kepolisian polres untuk menetapkan saksi Ramdanu.
Namun jika sosok banpol yang disebutkan saksi Ramdanu ini benar adanya, artinya ada salah satu oknum juga yang menutupi banpol tersebut.
Faktanya setelah diselidiki dan bahkan kabid humas polda jawa barat RD Chaniago mengatakan tidak adanya oknum banpol seperti yang dikatakan oleh saksi Ramdanu.
Bahkan pernyataan dari kabid Humas Polda Jawa barat ini secara langsung di depan media mengatakannya.
Akan tetapi kala itu saksi DANU ini dibela oleh Yoris Raja Amarullah, Yoris mengatakan bahwa banpol tersebut sering melihatnya di polsek bahkan juga mengetahui nama dari banpol tersebut.
Anehnya pembelaan dari Yoris ini tidak bisa dibuktikan siapa dan wajahnya seperti apa, bahkan yang anehnya lagi Yoris berpindah ke Pak rohman, agar sosok banpol ini tidak ada beritanya lagi.
Atau tidak diusut oleh Pak Rohman selaku kuasa hukum pak Yosep hidayah kala itu.
Sedangkan Yoris saat itu masih menjadi kubu pak Ahmad Taufan.
Ke Perpindahannya Yoris kala itu karena kemungkinan tidak mau diusut kembali sosok banpol tersebut.
Karena saat itu kuasa hukum dari pak Yosep Hidayah meminta penyidik untuk menetapkan saksi Danu sebagai salah seorang saksi yang menerobos polisi line bahkan merusak kejadian perkara dengan menguras bak mandi di area kejadian perkara.
Bahkan Danu sendiri sempat mengatakan pasrah dengan hal ini, padahal yang menyuruh saksi Danu datang, yaitu Yoris.
Untuk photo banpol tersebut sepertinya hanyalah rekayasa saja.
Jika itu benar photo banpol, darimana Danu mendapatkannya? Dan mengapa Danu tidak memotret ketika banpol tersebut baru datang sehingga terlihat wajahnya, bukan dari belakang saja.
Hingga saat ini tidak ada pembuktiannya, jika itu memang sosok banpol bekerja di polsek jalan cagak.
Namun setelah diselidiki tidak ada sosok banpol dengan ciri-ciri yang ada di photo tersebut bekerja di polsek jalan cagak.
Baca Juga: Inilah Deretan Pelatih Sepak Bola yang Suka Merokok, Salah satunya Slaven Bilic
Jika memang adanya sosok banpol kepolisian daerah subang jawa barat juga harus membuktikan dan tidak mungkin pihak dari kepolisian Subang jawa barat, akan menutup-nutupinya.
Hal ini kepolisian Subang jawa barat sudah mengetahuinya bahwa ini adalah rekayasa.***