Info Kasus Subang: Mengejutkan!! Saksi Yoris dan Danu Akan Ditangkap, Jika Saksi Ini Benar??

19 Juli 2022, 10:11 WIB
Penyelidikan kasus Subang. /Tangkapan layar YouTube Wahyu sEno

PRIANGANTIMURNEWS- Salah satu saksi yang mengungkap kejanggalan, bahwa di tanggal 18 Agustus, Pak Wahyu selaku kepala sekolah di Yayasan Bina prestasi nasional ini, di pagi hari menuju kearah Yayasan Bina prestasi nasional.

Sedangkan Yoris Raja Amarullah sebagai ketua, dan juga Danu sebagai staf Yayasan tersebut, masih tertidur pulas.

Jika saksi ini benar, Yoris Raja Amarullah dan juga Saksi Danu atau Ramdanu ini akan bisa ditetapkan, dan akan diperiksa secara intensif mengenai meninggalnya kedua almarhumah.

Baca Juga: NEWS: Keterangan Pihak PT. Pertamina Patra Niaga Mengenai Kecelakaan Maut Beruntun di Cibubur

Kasus Subang Jawa Barat yang terus dipantau selama kurang lebih hampir satu tahun ini akan segera terungkap dan akan segera tertangkap Siapa yang terlibat dalam meninggalnya pengelola Yayasan dan juga bendahara Yayasan Bina prestasi nasional.

Jika memang benar saksi ini mengatakan hal tersebut, maka perkara Subang Jawa Barat ini akan segera usai.

Dalam perkara Subang Jawa Barat ini sebenarnya sudah membahas mengenai saksi bernama Dedi yang tidak lain adalah mantan bendahara di Yayasan Bina prestasi nasional yang dikelola oleh kedua almarhumah.

Dan juga seksi bernama Dedi ini adalah orang dekat Pak Yosep Hidayah Dimana ada sedikit pernyataannya yang bisa memberikan petunjuk siapa orang-orang yang terlibat dalam perkara ini.

Dengan saksi bernama Dedi, ada yang sangat penting sekali yang bisa memberikan petunjuk ke siapa orang yang kemungkinan terlibat dalam perkara keji ini.

Ucapan dari saksi bernama Dedi yang tidak lain mantan bendahara di Yayasan Bina prestasi nasional ini, Dimana ada kejanggalan di waktu pagi di tanggal 18 Agustus, pasca malamnya kejadian.

Baca Juga: Mengejutkan! Keluarga Brigadir J Minta Polri Sita Mobil Yang Melintas dari Magelang ke Jakarta

Saksi Dedi ini memberi pernyataan bahwa kepala sekolah bernama Wahyu menuju kearah Yayasan Bina prestasi nasional, dan bahkan kepsek Wahyu ini melintasi rumah tempat kejadian perkara dan katanya pagi itu suasananya masih sepi.

Apakah kepala sekolah bernama Wahyu ini tidak melihat Pak Ujang Suparman yang pagi itu sudah berada di pinggir jalan untuk bekerja sebagai pembersih di Jalan Cagak kampung Ciseti?

Dan lalu kemudian ada keperluan apa kepala sekolah bernama Wahyu ini ingin datang ke Yayasan Bina prestasi nasional pagi-pagi sekali?

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK: PARAH! Polda Jabar Ungkap Dua Saksi Ini Bungkam Pembunuhan Ibu dan Anak!?

Jika ada kegiatan siswa-siswinya dalam rangka memperingati 17 Agustus, hari proklamasi kemerdekaan, Mengapa Yoris Raja Amarullah sebagai ketua di Yayasan Bina prestasi nasional tersebut, pagi itu masih terlelap tidur?

Dan juga saksi ramdhanu sama seperti halnya yoris, masih juga tertidur pagi itu?

Hal ini sangatlah janggal sekali dan apakah disaat ppkm darurat ada aktivitas dalam rangka hari kemerdekaan?

Tidak bisa dipungkiri bahwa juga pernah mendengar faktanya dimana Yoris Raja amarullah, tanggal 18 agustus pagi hari itu masih tertidur dan juga saksi ramdhanu atau Danu masih tertidur pagi itu.

Sedangkan hanyalah istri Yoris raja amarullah yang sedang mengantar anaknya untuk sekolah ke PAUD.

Baca Juga: Info Terbaru Kasus Subang, Pernyataan Saksi Ini Akan Menjadikan Saksi D, Ys dan Istrinya Tersangka Pembunuhan?

Dan ini adalah petunjuk kuat jika Apa yang diucapkan oleh saksi bernama Dedi ini benar, maka kemungkinan di antara kepala sekolah bernama Wahyu, istri Yoris Raja amarullah, Yoris Raja Amarullah, dan juga Ramdhanu ini bisa kemungkinan terlibat atau terkait dalam meninggalnya kedua almarhumah.

Saksi bernama Dedi mengatakan bahwa kepala sekolah bernama Wahyu sendiri yang bercerita dengannya.

Kepolisian daerah Subang Jawa Barat harus intensif memeriksa saksi bernama Dedi ini.

Jika memang saksi bernama Dedi ini ucapannya bisa dibenarkan. Takutnya nanti ada apa-apa terhadap saksi bernama Dedi.

Pantas saja Yoris Raja amarullah membuat status di WhatsApp nya seperti merasa kecewa dan ada ketakutan bahkan distatus itu, di dalam kurungnya dia mengatakan di luar kasus.

Namun jika dilihat dengan teliti lagi, kata-kata dalam status Yoris Raja Amarullah ini, memanglah seperti ada kepanikan tersendiri dalam diri Yoris Raja Amarullah dan ini sangat menarik sekali.

Baca Juga: Hasil Survei, Elektabilitas Parpol Masih Dipimpin PDI Perjuangan

Jika memang saksi bernama Dedi ini bisa dibenarkan ucapannya, maka kemungkinan pihak kepolisian penyidik daerah Polda Jawa Barat ini benar-benar akan memeriksa secara intensif terutama terhadap saksi bernama Wahyu yang tidak lain adalah kepala sekolah di Yayasan Bina prestasi nasional yang saat ini Menghilang tanpa jejak dan sulit dicari keberadaannya.

Dan juga untuk meng-convert file kebenaran dari ucapan saksi bernama Dedi ini bagaimanapun Yoris Raja Amarullah Sebagai ketua di Yayasan Bina prestasi nasional, mengapa jika ada aktivitas, Yoris Raja Amarullah ini, pagi itu masih terlelap tidur?

Sedangkan kepala sekolah bernama Wahyu pagi-pagi sekali sudah menuju ke Yayasan Bina prestasi nasional?

Apakah benar ada aktivitas di Yayasan Bina prestasi nasional pada tanggal 18 Agustus 2021 setelah kejadian atau paginya dimana malam kejadian nahas itu terjadi?

Jika ada Mengapa ketua Yayasan Bina prestasi nasional bernama Yoris Raja Amarullah ini masih tertidur dan tidak datang bergegas ke Yayasan Bina prestasi nasional?

Bahkan juga Mengapa saksi Danu atau ramdhanu juga sama masih terlelap tidur?

Saksi Danu dan Yoris Raja amarullah ini tidak pernah mengatakan bahwa kepala sekolah bernama Wahyu akan menuju ke Yayasan Bina prestasi nasional pagi itu.

Pernyataan dari saksi bernama Dedi ini sangat jelas sekali, dan kemungkinan menghilangnya saksi kepala sekolah Yayasan bernama Wahyu ini, sengaja agar tidak dijadikan saksi lagi.

Dan sampai saat ini kepala sekolah bernama Wahyu pun sulit ditemui bahkan tidak diketahui keberadaannya.

Perkara Subang Jawa Barat akan segera terungkap siapa saja orang yang terlibat di dalam peristiwa meninggalnya pengelola dan juga bendahara di Yayasan Bina prestasi nasional.

maka dari itu, pihak kepolisian daerah Subang Jawa Barat ini segera menetapkan siapa pelaku keji ini.

Saksi bernama Dedi ini sangat terang-terangan sekali di dalam wawancaranya bersama channel koin 77 yang memberikan pernyataan bahwa kepala sekolah bernama Wahyu ini di tanggal 18 Agustus dimana pagi hari setelah kejadian pagi-pagi sekali mendatangi Yayasan Bina prestasi nasional.

Dan bahkan mengatakan kepsek Wahyu ini melewati atau melintasi di depan di rumah tempat kejadian perkara dan katanya pagi itu masih sepi sekali.

Apakah kepala sekolah bernama Wahyu ini melihat Pak Ujang Suparman atau juga melihat seseorang di rumah TKP?

Hal ini belum diketahui kebenarannya dan hal ini pun baru mendengarnya dari pernyataan saksi bernama Dedi ini.

Sedangkan Yoris rajaa Amarullah dan juga saksi Danu atau Ramdhanu tidak pernah menyampaikan hal ini.

Apakah di tanggal 18 Agustus itu akan ada aktivitas untuk memperingati hari proklamasi kemerdekaan?

Tim penyidik dari Polda Jawa Barat akan memeriksa kembali saksi-saksi yang berpotensi atau Saksi yang bisa dikategorikan orang terdekat kedua almarhumah.

Walaupun memanglah Yoris Raja amarullah ini tidak ada sama sekali jejaknya di tempat kejadian perkara tapi atas ucapan saksi bernama Dedi ini, maka pihak kepolisian daerah Subang Jawa Barat akan memanggil kembali Yoris Raja Amarullah untuk dipertanyakan kebenarannya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Wahyu sEno

Tags

Terkini

Terpopuler