Peredaran Miras di Kota Tasikmalaya Diduga Dibekingi Oknum Aparat, Ini Penjelasannya

19 September 2022, 12:56 WIB
Sat Pol PP saat lakukan razia miras. /PRMN/PRIANGANTIMURNEWS/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Beredar sebuah laporan rilis di grup WhastApp Galunggung MAX Club (GMC) bermuatan data, pelaku peredaran pengguna gelap berbagai jenis miras di Kota Tasikmalaya. 

Hal itu diperkuat dengan adanya laporan hasil kegiatan monitoring, sinergitas Sat Pol PP Kota Tasikmalaya bersama Aktifis Nahyi Munkar Kota Tasikmalaya.

"Dalam sepekan ini, dilakukan dua kali giat monitoring, lokasi-lokasi peredaran miras dan prostitusi, dari 9 lokasi (di Kota Tasikmalaya) telah disita sekitar 1800 botol miras dari 19 merk, mulai miras kelas oplosan sampai kelas pabrikan dan import," dikutip priangantimurnews.com dari grup WhastApp GMC Senin 19 September 2022.

Baca Juga: Link Nonton Sientron Bintang Samudera Episode Pertama Hari Ini, Senin 19 September 2022 di ANTV

Di samping catatan itu, ada hal penting juga yang perlu dipertanyakan: Siapakah mereka yang berperan dalam peredaran miras di kota Tasikmalaya tersebut?

Berikut ini data yang didapatkan di lapangan terkait mereka:

1. Kios Miras Eks Terminal Cilembang menjual Miras jenis tuak, diduga dibekingi organisasi kesukuan.

Baca Juga: CATAT, Ini Jadwal Tayang Series Antares Season 2, Lengkap Sinopsis dan Link Nontonnya

2.Kios Jamu di Cikurubuk menjual miras pabrikan pemiliknya mantan aparat TNI

3. Kios Miras di Jl Apipah, menjual miras pabrikan,  milik warga keturunan, di bekingi Ormas kepemudaan.

4. Warung di Jl BKR menjual miras pabrikan pemiliknya mantan TNI dan menyebut punya sodara berdinas di Brigif.

Baca Juga: Ini 5 Cara Gubernur Perlakukan Istri Saat Akan ke Acara Pesta

5. Rumah di Jln BKR menjual miras pabrikan, pemiliknya ketua RT setempat, dan menyatakan bahwa dia mitra Polisi.

6. Kost-kosan di Jl. Cikalang, satu kamar di gunakan gudang penyimpanan miras berbagai jenis, dan ada sekitar 10 kamar digunakan tempat minum dan prostitusi anak remaja, pemiliknya mengaku sebagai anggota TNI.

7. Kios jamu di jl Ampera menjual berbagai jenis miras, para pelanggannya bebas minum2 di trotoar secara terbuka.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Resmikan Kampung Cuanki di Garut, Ini Kata Dia

8. Warung miras Ampera pemiliknya warga keturunan, ini merupakan cabang dari warung miras di Jl Apipah, menjual berbagai jenis miras, bekingnya ormas kepemudaan.

9. Kontrakan di Jl. Sukalaya 1,milik anggota polisi digunakan gudang penyimpanan miras oleh penyewanya, yang sekaligus penjual miras berkedok jualan buah di jl Gn Sabeulah.

Dan masih banyak lagi laporan terkait tempat-tempat peredaran miras yang belum ditindaklanjuti.

Baca Juga: Persib Bandung di Tangan Luis Milla Hatrick Kemenangan, Thomas Doll Siapkan Jelang Laga El Clasico Indonesia

Sekilas kita bisa melihat siapa yang bermain dalam peredaran miras di kota Tasikmalaya, ada kekuatan sistematis di belakang mereka.

Maka penyelesaian masalah ini tidak bisa di bebankan hanya kepada Sat Pol PP dan aktifis Nahyi Munkar saja. Tetapi harus ada gerakan berjamaah muslimin Tasikmalaya, dari mulai ulama,santri, akademisi, stake holder, legislatif, para pendidik, orang tua dan masyarakat umum, untuk bersatu memprioritaskan perhatian pada masalah ini.

Jika tidak segera, maka kekuatan kebathilan akan lebih dominan hingga dikhawatirkan akan lebih dahsyat daya rusaknya.

Hingga berita dikirimkan belum ada pernyataan dari pihak pihak terkait dalam pernyataan ini.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler