Kawanan Rampok Nekat Membunuh Nenek Dewi dan Menusuk Perut Pembantu

- 19 Februari 2021, 00:39 WIB
 Kondisi tempat terjadinya pembunuhan di Komplek Perumaha Buana Cigi Regency di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung pada Kamis 18 Februari 2021.*
Kondisi tempat terjadinya pembunuhan di Komplek Perumaha Buana Cigi Regency di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung pada Kamis 18 Februari 2021.* /Mochamad Iqbal Maulud/

PRIANGANTIMURNEWS - Aksi perampokan yang menyebabkan korban meninggal terjadi di Perumahan Buasan Cigi Regency Kelurahan Cijawura Buahbatu Kota Bandung Kamis 18 Februari 2021.

Dalam aksi sadis tersebut seorang lansia Dewi (70) meninggal dengan lula di bagian wajah terkapar dengan bersimbah darah di kamar mandi.

Diduga Dewi meninggal dunia dengan cara dibunuh sekira pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Yuk Bangun Pagi, Ini Manfaat yang Akan Kamu Dapatkan

Sementara itu Ratna (40) asisten rumah tangga yang‎ bekerja di rumah itu juga alami luka berat setelah ada bekas luka tusukan di perut sebelah kanan.

Salah seorang tetangga korban yang juga bernama Dewi menyatakan saat kejadian Ratna teriak minta tolong. "Jadi Mbak Ratna bilang ada perampok. Saat itu Mbak Ratna ada di teras dengan luka yang banyak karena ada tusukan di bagian perutnya," katanya di lokasi pada Kamis 18 Februari 2021 malam.

Menurut Dewi selama dia di rumahnya sejak sore tidak ada keributan di rumah tersebut. Apalagi rumah itu hanya dihuni oleh dua orang yang jadi korban.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Rabu, 18 Februari 2021 : Feeling Samudra Semakin Kuat Bahwa Kaila Adalah Mentari

Tetangga lainnya, Tubagus Riki menuturkan, saat warga tengah berkumpul, ia bersama sekuriti, masuk ke dalam rumah. Ia menggambarkan, di dalam rumah tidak terjadi kerusakan apapun. "Hanya saja, ada satu lemari yang berada di kamar korban, terbongkar dan kondisinya berantakan," katanya.

Saksi lainnya yang juga tetangga dengan korban, bernama Riki Ruchendar (38) megatakan dia sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah tersebut. Ia pun masuk bersama sekuriti dan melihat kondisi korban secara langsung.

"Pas saya masuk ke dalem terkapar di kamar mandi ibu teh bersimbah darah. Dalam posisi terlentang pakai mukena putih. Semuanya putih. Gak tega saya melihat itu kan terus saya gendong berat pisan dan gak napas," ujarnya.

Baca Juga: Wamenparekraf Bahas Kawasan Ekonomi Khusus Lido City, Ferdinand Hutahaean: Pak Presiden, Tolong Dievaluasi

Berdasarkan pengakuan Ratna pembantu korban kepada warga, yang didengar Riki, diketahui ada dua orang tinggi besar masuk rumah tersebut, sebelum kejadian. "Mereka berdua menggunakan baju hitam ditutup mukanya dengan buff terus membawa linggis. Setelah kejadian mereka langsung lari karena tak memakai kendaraan," katanya.

Riki mengatakan di rumah itu, hanya tinggal dua orang. Yakni korban dan pembantunya, Ratna. Ratna sendiri diketahui baru satu bulan lebih, kerja bersama korban. Korban tinggal bersama anaknya. Namun saat kejadian ini, anak korban tengah berada di Bogor.

Pantauan wartawan, dilokasi kejadian, warga dan para petugas kepolisian masih berkumpul. Perumahan di lokasi kejadian, merupakan perumahan dengan sistem satu pintu, atau one gate system.***
‎ (Mochamad Iqbal Maulud/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x