Korban Tanggul Jebol Sungai Citarum , Tagih Pemkab Bekasi Kapan Rumah Akan Diperbaiki

- 16 Maret 2021, 07:11 WIB
Dua orang warga korban tanggul jebol Sungai Citarum sedang mencuci baju di tempat pengungsian
Dua orang warga korban tanggul jebol Sungai Citarum sedang mencuci baju di tempat pengungsian /Pikiran Rakyat/Dodo Rihanto

PRIANGANTIMURNEWS - Rumah milik warga  korban tanggul sungai Citarum yang jebol pada pertengahan Februari 2021 lalu hingga kini kondisinya masih rusak.

Puluhan warga un kebigungan harus tingga di mana, karena rumah rusak tak bisa ditempati.

Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemprov pernah menjanjikan akan memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang tanggul jebol, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.

Baca Juga: Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran Siapkan 18,9 miliar Untuk Perbaikan Bendungan dan Irigasi

Dikutip priagantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, salah seorang korban Samsudin (50) mengaku bingung harus tinggal di mana pascarumahnya hancur diterjang derasnya aliran sungai. Hingga kini, dirinya bersama istri dan anaknya masih tertahan di pengungsian.

Samsudin mengaku telah dimintai identitas oleh petugas dan bahkan telah dibuatkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Namun, kartu ATM itu kosong.

“Kalau didata sudah, sudah dibikin ATM juga tapi bantuannya belum. Ini juga masih belum jelas, bingung masa di sini terus,” kata dia, Senin 15 Maret 2021.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna ilaihi Rajiun, Anton Medan Telah Berpulang ke Rahmatullah

Rumah Samsudin berlokasi di dekat tanggul Citarum. Ketika tanggul tersebut jebol, rumah milik Samsudin pun hancur diterjang limpasan aliran sungai itu. Lebih dari itu, akibat derasnya air, rumahnya pun makin tergerus hingga kini rata dengan tanah. “Hancur semua, sisa fondasi saja sama ubin doang," ucap dia.

Samsudin beserta puluhan kepala keluarga lainnya masih tertahan di pengungsian. Hampir satu bulan mereka mengungsi tanpa tahu kapan bisa kembali ke kediamannya masing-masing.

“Kadang sudah numpang ke rumah saudara yang lokasinya sebenarnya di samping rumah saya yang habis. Tapi itu juga rumah saudara sudah sisa setengah, soalnya setengah lagi rusak,” ucap dia.

Baca Juga: Kosan Tempat Prostitusi Online Digerebek Warga, Ditemukan Seorang Mahasiswa

Berdasarkan informasi yang diterima Samsudin dari aparat pemerintahan setempat, warga akan menerima bantuan perbaikan rumah baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.

Bantuan itu akan diberikan dalam bentuk bahan bangunan maupun uang yang dikirim melalui rekening yang sudah didaftarkan. Tapi tidak jelas kapan bantuan itu akan diberikan.

"Dari Mensos (Menteri Sosial) juga ada informasinya, tapi enggak tahu ini belum ada juga. Baru yang dapat itu rumah yang lokasi di bagian atas itu juga cuman beberapa, kalau dibawa dekat tanggul belum ada kejelasan juga," ucap dia.

Baca Juga: Kosan Tempat Prostitusi Online Digerebek Warga, Ditemukan Seorang Mahasiswa

Senada dengan Samsudin, Eti (48) mengaku informasi bantuan perbaikan rumah tak jelas hingga kini. Lebih dari itu, Eti bahkan belum menerima kartu ATM meski identitasnya telah diminta oleh petugas.

“Kemarin diminta tanda tangan doang katanya buat dibikin ATM tapi sampai sekarang kartu ATM-nya enggak ada. Saya juga enggak tahu nanti dapat bantuannya gimana. Belum ada kepastian juga kapan bakal dibangun, bantuannya berapa, enggak jelas,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli mengatakan perbaikan rumah sebenarnya telah berlangsung, terutama dari Pemprov Jabar. Sedikitnya ada 10 rumah yang akan diperbaiki oleh pihak provinsi namun hingga kini baru satu rumah yang dikerjakan.

“Kalau total semuanya yang rusak mah ada 75 rumah. Rinciannya 40 rumah rusak ringan, 35 rumah rusak parah atau rata dengan tanah. Dari provinsi ada 10 rumah yang dapat bantuan tapi baru satu rumah mulai berjalan perbaikannya,” ucapnya.

Baca Juga: Guru yang Memiliki Sertifikat Pendidik, Dalam Seleksi PPPK Dapat Keistimewaan dan Poin Maksimal

Sementara itu, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi akan segera dilakukan melalui program perbaikan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu). Setiap rumah warga yang rusak akan diberi bantuan Rp 20 juta.

“Pak Bupati sudah menganggarkan untuk perbaikan rumah warga melalui program Rutilahu ada sebanyak 20 rumah dan lima rumah dari Baznas Kabupaten Bekasi. Ini akan segera dilakukan juga," ucapnya.

Akan tetapi untuk bantuan dari Kementerian Sosial, Hanief menyebut belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. “Belum ada kejelasan bantuan dari Kemensos. Kami masih terus mencari tahu informasi mengenai hal itu. Semoga saja dapat segera terealisasi," ucapnya.***

(Dodo Rihanto/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah