Tanggul Darurat Ambles Lagi, Warga Khawatir Banjir Kembali Terjadi

- 17 Maret 2021, 23:07 WIB
 Tanggul darurat ambrol di Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.
Tanggul darurat ambrol di Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi. /Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - Tanggul penahan banjir di Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi yang baru saja dibangun pemerintah pusat, kini sudah ambles lagi.

Amblesnya tanggul penahan air tersebut tentu membuat warga sekitar khawatir banjir hebat akan merendam pemukiman mereka. Terlebih, banjir itu berasal dari tanggul sungai Citarum yang jebol hingga membuat puluhan ribu warga mengungsi.

Tanggul itu dibuat dari tumpukkan tanah yang dimasukkan ke dalam karung yang kemudian disusun. Lalu, susunan karung itu kembali ditimbun oleh tanah kemudian ditutupi geotekstil. Namun, akibat hujan yang kembali mengguyur Pebayuran, tanggul darurat itu kembali amblas.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Atlet PON XX Jangan Terlalu Mepet, Pemprov Jabar Siapkan 2.000 Dosis Vaksin

Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, salah seorang warga, Niman (46) mengatakan, amblasnya tanggul darurat itu terjadi sejak Kamis 11 Maret 2021 malam. Sayangnya, hingga kini tak kunjung diperbaiki.

“Pas hujan, terus air di Citarum gede, itu tanggulnya nyusut lagi. Sampai sekarang amblas terus. Harusnya cepet dibenerin soalnya takut kayak kemarin, jebol lagi,” kata Niman, Rabu 17 Maret 2021.

Menurut Mamun (38), warga lainnya, kondisi tanah di lokasi tersebut labil sehingga sering terjadi longsor, apalagi di bibir sungai. Harusnya perbaikan tanggul dibuat permanen. “Ya kalau darurat, terus enggak kuat kami khawatir jebol lagi,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Anggota BPD Sumberurip ini.

Baca Juga: Guru Honorer yang Lumpuh Setelah Divaksin Covid-19 Kondisinya Mulai Membaik

Selain tanggul yang jebol, kata dia, terdapat galian bekas pembangunan tanggul yang dibiarkan begitu saja. Alhasil terdapat genangan menyerupai kolam ikan. Padahal, lahan itu merupakan tanah milik warga yang rumahnya hancur tergerus banjir.

“Jadi tanah disini digali untuk dijadikan tanggul sementara. Nah itu dibiarin aja jadi kayak kolam, mana dalem sampai 60 sentimeter. Kalau ada bocah bisa jatoh ke dalem, bahaya lagi. Terus ini kan lahan warga yang mau dibangun lagi, nah bangunnya gimana. Udah mah tanggulnya enggak kuat, sisa kerja juga enggak diberesin,” ucap dia.***
(Tommi Andryandy/Pikiran Rakyat)***

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x