PRIANGANTIMURNEWS- "Setetes Darah Sejuta Kehidupan" demikian slogan untuk Palang Merah Indonesia (PMI).
Slogan tersebut disampaikan Ketua PMI Kabupaten Pangandaran Ida Nurlaela Wiradinata saat menghadiri kegiatan donor darah bagi pegawai dan pengunjung RSUD Pandega, Jumat, 17 Juni 2022. Tampak hadir Ketua Jabar Bergerak Wiwin Wianti Asep Noordin.
Ida mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh PMI Pangandaran bersama RSUD Pandega dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia tahun 2022 yang biasa diperingati setiap tanggal 14 Juni.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Masyarakat, Monas Sudah Dibuka Kembali
Kata Ida, bahwa kebutuhan darah untuk RSUD Pandega itu sebanyak 250 labu perbulannya, maka PMI mengajak masyarakat peduli untuk mendonorkan darahnya ke PMI.
Apalagi lanjut Ida, PMI melakukan jemput bola untuk pelaksanaan donor darah ke daerah-daerah, instansi, TNI-Polri dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan darah di Kab Pangandaran.
"Hanya saja kadang warga yang sakit itu membutuhkan darah itu macam-macam permintaannya. Kadang ada warga yang membutuhkan darah A, kadang darah O, ya tergantung. Jadi gak tentu, maka harus ada donor darah pengganti dari pihak keluarga pasien yang minta darah itu agar kebutuhan darah di Kab Pangandaran tetap tercukupi," ungkapnya.
Baca Juga: Masyarakat Disarankan Gunakan Masker, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Dunia
Yang hebatnya lagi kata Ida, RSUD Pandega itu menerima pelayanan melalui SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), sehingga apabila melebihi klaim BPJS, itu rumah sakit yang harus menutupi.
"Apalagi berdasarkan pengamatan, setiap 7 detik di Indonesia itu membutuhkan setetes darah. Maka PMI terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
"Maka masyarakat yang ditanggung BPJS nya apalagi kartu Kerta Waluya, sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah," sambungnya.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Yosep Mulai Curigai Yoris dan Danu dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak
Sementara Direktur RSUD Pandega Pangandaran dr. Titi Sutiamah yang juga Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) membenarkan, betapa berharganya setetes darah dari pendonor itu mampu menyelamatkan nyawa seseorang yang membutuhkan.
"Apalagi pasien-pasien yang dirawat di RSUD Pandega. Seperti yang sedang menjalani operasi dia sangat membutuhkan darah. Dan tidak perlu jauh-jauh mencari darah cukup datang ke PMI Pangandaran jadi bisa lebih cepat, karena nyawa itu hitungannya detik," ujar Titi.
Maka dirinya menyarankan agar ada pendonor pengganti dari pihak keluarga pasien yang sedang membutuhkan darah agar kebutuhan darah di Kab Pangandaran tetap tercukupi.***