TERKINI: Polisi Temukan Adanya Siswa Fiktif di Yayasan Yosep, Motif Pembunuhan Mulai Terungkap

- 2 November 2023, 18:52 WIB
Analisa Anjas Asmara tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang./Youtube Anjas Asmara
Analisa Anjas Asmara tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang./Youtube Anjas Asmara /

PRIANGANTIMURNEWS - Polda Jawa Barat menemukan adanya siswa fiktif di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan oleh tersangka Yosep.

Kasus Subang saat ini terlihat ada kemajuan dan menemukan titik terang. Penyidik dari Polda Jawa Barat menetapkan Yosep sebagai tersangka dan terus mencari alat bukti.

Yayasan Bina Prestasi adalah awal cerita dari terbunuhnya Bu Tuti dan Amel. Hal itu diduga kuat karena adanya sakit hati dari Yosep yang ternyata merupakan pendiri Yayasan tersebut.

Baca Juga: Kasus Subang: Perhiasan Amel Ada di Bu Mimin, Kok Bisa? Skenario Diatur Orang Dibalik Yosep?

Yoris anak dari Yosep memberi keterangan bahwa ayahnya adalah orang yang berinisiasi untuk mendirikan yayasan setelah menikah siri dengan Bu Mimin.

Dari keterangan Yoris, Bu Mimin juga memiliki kontribusi dalam pembangunan yayasan hingga rela menjual emasnya dan door to door mencari siswa untuk bersekolah di yayasan yang didirikan oleh suaminya, Yosep.

Kilas balik Pendirian Yayasan dengan kasus pembunuhan Bu Tuti dan Amel

Dengan adanya pernyataan dan pengakuan Yoris terkait berdirinya Yayasan maka dapat disimpulkan Yayasan menjadi satu-satunya penghasilan utama dari keluarga Yosep. Namun Yosep tiba-tiba saja ditendang atau dikeluarkan dari kepengurusan Yayasan oleh Bu Tuti dan Amel.

Baca Juga: Kasus Subang! Anjas Asmara: Efek Domino dan Saling Tersandera Kepentingan

Dengan begitu Yosep dan Bu Mimin tidak memiliki pendapatan yang jelas dan hanya menggantungkan diri dari pemberian Amel.

Dugaan alasan Bu Tuti dan Amel mengambil alih Yayasan

Yoris pernah mengungkap penghasilannya dari Yayasan berkisar 12 sampai 15 juta di beberapa stasiun Televisi Nasional.

Begitupun dengan Bu Tuti dan Amel yang rupanya mendapat gaji hingga mencapai dua digit. Tentu dari sini publik menilai Bu Tuti dan Amel tergiur dengan adanya Yayasan sehingga mengambil alih Yayasan dari Yosep. Kemudian Yosep yang tak terima akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap keduanya.

Namun hal itu belum bisa dipastikan karena sampai saat ini, hal itu masih menjadi dugaan dari publik yang selama ini mengawal kasus Subang.

Keterangan Adanya Siswa Fiktif

Dirreskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan menyatakan bahwa di Yayasan Bina Prestasi Nasional ditemukan ada banyak siswa fiktif. Tidak menutup kemungkinan hal itu dilakukan Yayasan untuk mendapat Dana Bantuan yang lebih besar dari pemerintah sehingga kepengurusannya mendapat pendapatan yang besar.

Baca Juga: Kasus Subang: Yosep Tertekan di Tahanan, Yoris Lelah dan Meminta Sang Papa Tidak Berbohong dan Banyak Sandiwa

Menurut Youtuber Anjas Asmara praktik demikian tidak aneh di Indonesia. Tentu Yayasan di Indonesia akan ada saja yang melakukan hal tersebut. Memberikan data siswa yang tidak sesuai kenyataan ke pemerintah agar mendapat dana yang lebih besar untuk kepentingan Yayasan atau pribadi.

Selain dugaan agar mendapat keuntungan yang lebih besar, Anjas juga berpikir hal itu dilakukan agar Yayasannya tidak dilebur atau digabungkan dengan sekolah lainnya. Jika terjadi peleburan maka akan semakin sulit Yayasan mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Dengan adanya temuan banyak siswa fiktif, publik menebak hal itu menjadi salah satu alasan kenapa kasus ini sulit dibongkar. Jika kasus pembunuhan terbongkar tentu akan merembet ke Yayasan dan akan ada banyak orang yang terseret namanya.

Kuasa hukum Yoris juga memberi pernyataan bahwa kliennya pernah didatangi oleh seseorang dengan bodyguard. Seseorang tersebut memberitahu Yoris bahwa Yosep memiliki utang dengan bukti surat perjanjian.

Tapi dari sini publik menyimpulkan bahwa Yosep memang kesulitan dari segi ekonomi sejak disingkirkan dari Yayasan, sehingga dugaanya Yosep berani membunuh Bu Tuti dan Amel karena sakit hati.

Ada fakta menarik dari keluarga Yoris, yaitu pada saat pendirian Yayasan, Bu Tuti awalnya tidak setuju dengan keputusan tersebut. Namun saat Yayasan berkembang Bu Tuti menginginkan agar Bu Mimin tidak terlibat dalam kepengurusan Yayasan. Hal itu selalu menjadi celah percekcokan antara Bu Tuti dan Yosep. Yosep selalu membela Bu Mimin karena Bu Mimin yang turut berkontribusi saat berdirinya Yayasan.

Baca Juga: Kasus Subang: Yosep Tertekan di Tahanan, Yoris Lelah dan Meminta Sang Papa Tidak Berbohong dan Banyak Sandiwa

Saat pembunuhan, Yoris posisinya menjabat sebagai Ketua Yayasan. Kemudian setelah pembunuhan terjadi, Yosep tiba-tiba menjadi Ketua Yayasan seakan-akan Yoris diusir. 

Yoris sempat mengaku dirinya mencari usaha lain dan tidak akan kembali mengurus Yayasan. Namun setelah Yosep ditetapkan sebagai tersangka, Yoris kembali mengurus Yayasan.

Dari keterangan Bu Mimin, Yoris adalah orang yang mengambil keuntungan dari kasus pembunuhan Ibu dan anaknya yang sudah berjalan dua tahun. Bu Mimin tahu Yoris sudah beberapa kali mencairkan Dana Bantuan dari pemerintah untuk Yayasan.

Kali ini ketika polisi menemukan siswa fiktif, Yoris mengaku dirinya tidak terlibat dengan hal itu. Bahkan ia dengan percaya diri bahwa semua sudah diaudit. Yoris juga sudah memenuhi panggilan dari Dinas Pendidikan setempat untuk memberikan klarifikasi atas penemuan polisi di Yayasannya.***

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Anjas Asmara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x