Tempe dan Tahu: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Anda? Ini Pendapat Ahli Gizi dan Nutrisi

17 Agustus 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi Tempe dan Tahu /Ika Rahma/Pixabay.com

PRIANGANTIMURNEWS- Tempe dan tahu adalah dua jenis makanan nabati yang sehat dan memiliki protein tinggi, tetapi berbeda dalam penampilan, rasa, tekstur, dan nutrisi.

Tempe dan tahu telah ada selama ratusan tahun, dan telah menjadi makanan yang sangat akrab bagi masyarakat Indonesia.

Pada tahun 2020, di Amerika, menurut Asosiasi Pangan Berbasis Tanaman, penjualan tempe dan tahu telah melonjak sebanyak 41 persen.

Baca Juga: Jangan Lupa, Besok Puasa Sunnah Tasu’a dan Asyura, Berikut Bacaan Niatnya

Sebagai makanan yang memilikk daftar bahan yang sangat sederhana, tempe dan tahu justu adalah sumber protein nabati yang sangat sehat.

Para ahli gizi dan nutrisi sangat menyukai kedua makanan tersebut karena keduanya sangat sehat, serbaguna, dan sangat murah.

Namun jika menyangkut mana yang lebih baik antara tempe vs tahu, inilah cara para ahli gizi dan nutrisi membandingkan nutrisi dan manfaat kesehatan potensial yang dapat ditawarkan.

Baca Juga: Inilah Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura, 9 dan 10 Muharram, Tata Cara, Bacaan Niat, Lengkap Beserta Artinya

Apa itu Tempe?

Tempe adalah makanan yang berasal dari Indonesia pada tahun 1600-an. Sejak itu, tempe telah menyebar ke seluruh dunia, dan tiba di Amerika Serikat pada akhir 1950-an.

Tempe pada dasarnya adalah kue kedelai yang difermentasi. Makanan tersebut dibuat dengan merendam, merebus, dan mengeringkan kedelai utuh.

Setelah itu, biji kedelai diinokulasi dengan spora kapang (biasanya Rhizopus oligosporus atau ragi) dan kemudian difermentasi untuk menghasilkan protein nabati yang kuat.

Baca Juga: Resep Onde-Onde, Cemilan Rumah Cocok Buat Santai dan Kumpul Keluarga

Meskipun tempe secara tradisional dibuat dari kedelai, tempe juga dapat dibuat dengan kacang-kacangan, lentil, atau biji-bijian lain.

Rasa dan Tekstur Tempe

Tempe memiliki rasa yang tajam dan difermentasi, dibandingkan dengan tahu, yang sangat hambar.

Tempe juga memiliki permukaan kasar dan tekstur hangat, kenyal, padat yang bervariasi tergantung pada biji-bijian atau kacang-kacangan yang digunakan sebagai bahan dasarnya.

Baca Juga: Momen Puncak HUT ke 76 RI Lapas Kelas llB Tampilkan Hasil Karya Narapidana

Apa itu Tahu?

Tahu dan tempe mungkin sama-sama dimulai dengan kedelai, tetapi di situlah kesamaan dalam produksinya berakhir. Membuat tahu sangat berbeda dengan membuat tempe.

Tahu dibuat dari mengubah kedelai menjadi cairan seperti keju yang membentuk blok halus dengan tekstur lembut, sedang, keras, atau ekstra keras.

Seperti tempe, tahu berasal dari Asia, hanya sudut benua yang berbeda. Asal-usulnya berasal dari Cina pada sekitar 220 SM, meskipun sejak itu tahu telah menjadi makanan pokok masakan Jepang, Korea, dan Asia Tenggara.

Baca Juga: Paskibraka Indonesia Gunakan Formasi 17 8 45, Berikut Nama Lengkap Angota Paskibraka

Rasa dan Tekstur Tahu

Tahu memiliki rasa yang ringan dan hambar. Itu mungkin terdengar seperti negatif, tapi itu bagian dari keindahannya. Karena seperti kanvas kosong, tahu dapat dengan mudah menyerap rasa bumbu, saus, atau bumbu apa pun.

Hal lain yang menyenangkan tentang tahu adalah teksturnya dapat berkisar dari lembut dan halus hingga ekstra keras, tergantung pada jenis yang Anda pilih.

Perbandingan Nutrisi Tempe vs Tahu

Menurut para ahli gizi dan nutrisi, dalam 166 gram tempe mengandung:

Kalori: 319 g

Total lemak: 18 g (23 persen dari nilai harian yang direkomendasikan)

Kolesterol: 0 g

Protein: 34 g (68 persen dari nilai harian yang direkomendasikan atau DV)

Karbohidrat: 13 g (5 persen DV)

Serat: 10 g (36 persen DV)

Natrium: 15 mg (1 persen DV)

Sedangkan dalam 248 gram tahu mengandung:

Kalori: 188 g

Total lemak: 12 g (18 persen DV)

Kolesterol: 0 g

Protein: 20 g (40 persen DV)

Karbohidrat: 5 g (2 persen DV)

Serat: 1 g (kurang dari 1 persen DV)

Natrium: 18mg (1 persen DV)

Tempe dan Tahu adalah Pembangkit Tenaga Protein

Salah satu nilai jual besar dari tempe dan tahu adalah protein nabati lengkap yang dimiliki kedua makanan tersebut.

Biasanya, tumbuhan mengandung protein yang tidak lengkap. Itu berarti mereka kekurangan satu atau lebih asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun protein.

Namun, makanan kedelai memberikan protein lengkap, biasanya hanya ditemukan pada daging, ikan, unggas, telur, dan susu.

Ketika berbicara tentang protein, Anda jangan menganggap remeh dengan salah satu dari kedua makanan dari kedelai ini.

Jika Anda mencari keunggulan, pilih tempe. Karena lebih terkonsentrasi, lebih tinggi proteinnya, ungkap Dr. Palmer, yang merupakan ahli gizi dari Amerika.

Tempe dan Tahu Mengandung Lemak yang Sehat

Steak, keju, dan paha ayam mungkin memiliki protein yang tinggi. Tetapi protein mereka hadir dengan sisi lemak jenuh dan kolesterol, jadi mereka bukan pilihan terbaik untuk kesehatan jantung.

Ini tidak berlaku untuk tempe atau tahu. Sebagian besar lemak mereka berasal dari lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan jantung. Plus, mereka bebas kolesterol.

Kandungan Serat Tempe dan Tahu tidak Serupa

Meskipun kedelai secara alami kaya akan serat, tetapi tahu tidak. Karena pada dasarnya ia terbuat dari susu kedelai, yang tidak mengandung banyak serat sama sekali.

Sedangkan tempe terbuat dari kedelai utuh, kacang-kacangan, atau biji-bijian, yang memungkinkan mengandung sebanyak 10 gram serat per cangkir.

Tempe dan Tahu Kaya akan Isoflavon

Tempe dan tahu kaya akan isoflavon, yang merupakan senyawa tanaman dalam kedelai yang dipercaya dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

Isoflavon kedelai adalah fitoestrogen, zat dalam tanaman yang dapat bertindak seperti estrogen lemah.

Karena estrogen dapat memicu perkembangan kanker payudara, banyak mitos yang beredar bahwa makanan kedelai mungkin memiliki efek yang sama.

Namun, penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan yang mengandung lebih banyak makanan kedelai utuh, dan lebih sedikit daging merah dan olahan, lebih kecil kemungkinannya terkena kanker payudara.

Tempe mengandung sedikit lebih banyak isoflavon daripada tahu, dengan sekitar 30 hingga 50 miligram isoflavon per porsi tiga ons. Satu porsi tahu berukuran serupa akan memberi Anda sekitar 20 miligram isoflavon.

Untuk menempatkan angka-angka itu ke dalam perspektif, itu lebih dari tiga kali jumlah isoflavon dalam secangkir susu kedelai.

Faktor Fermentasi

Satu keuntungan kecil yang dimiliki tempe dibandingkan tahu adalah fermentasi. Proses ini menyediakan probiotik pendukung usus.

Tapi ada peringatan besar: bakteri menguntungkan tempe biasanya terbunuh saat dimasak. Ini bukan sumber probiotik yang sangat baik jika dibandingkan dengan makanan fermentasi lainnya, seperti yogurt atau kefir.

Sisi baiknya, proses fermentasi meningkatkan ketersediaan beberapa nutrisi tempe, terutama vitamin B dan zat besi.

Tempe dan Tahu Baik bagi Kesehatan Jantung

Makanan kedelai, termasuk tahu dan tempe, bermanfaat bagi kesehatan jantung, berkat isoflavonnya dan kemampuannya untuk menurunkan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL) dan hal-hal buruk.

Dan seperti yang disebutkan, karena mengandung lemak sehat, mereka adalah sumber protein yang lebih sehat daripada daging seperti daging sapi.

Tahu sangat efektif sehingga sebuah studi tahun 2020 di jurnal Circulation menemukan bahwa wanita yang makan tahu seminggu sekali atau lebih, 18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan wanita yang makan tahu kurang dari sekali sebulan.

Tempe dan Tahu dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang

Tempe dan tahu sama-sama kaya akan kalsium pembentuk tulang. Satu cangkir tempe mengandung 184 miligram mineral ini. Sedangkan tahu dapat memberikan peningkatan kalsium yang lebih baik, bergantung pada jenis yang Anda pilih.

Tahu mengandung 434 miligram kalsium per cangkir (lebih dari secangkir susu). Karena kalsium dapat bervariasi dari satu merek ke merek lainnya.

Risiko atau Efek Samping

Karena tempe dan tahu terbuat dari kedelai, mereka tidak cocok untuk siapa pun yang alergi kedelai.

Anda juga sebaiknya menghindari tempe jika Anda menderita penyakit celiac atau sensitif terhadap gluten, karena tempe mengandung biji-bijian.

Namun, bagi yang tidak memiliki riwayat alergi, sangat aman untuk makan dua hingga tiga porsi makanan kedelai, seperti tempe dan tahu, setiap hari.

Itulah manfaat dan gizi serta nutrisi yang terkandung dalam tempe dan tahu, yang sangat baik untuk kesehatan.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler