Penggunaan Ganja untuk Medis, IDI Cari Referensi Ilmiah

4 Juli 2022, 07:01 WIB
Daun ganja /Freepik

PRIANGANTIMURNEWS - Terkait dengan hubungan perjuangan seorang ibu, Santi Warastuti.

Demi mencari pengobatan untuk anaknya, ia rela dan berani mengajukan legalisasi ganja medis pada acara Car Free Day di Jakarta.

Ganja adalah salah satu nama narkoba. Sedangkan hukum dalam islam narkoba itu haram karena sifatnya memabukkan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:"Setiap minuman yang memabukkan adalah haram."

Baca Juga: Malaysia Open 2022! Lagi-Lagi Keyakinan, dan Komunikasi Menjadi Kunci Apriani dan Fadia Lolos ke babak Selanju

Begitupun dengan pemerintah, setiap rakyat yang mengkonsumsi narkoba akan mendapatkan hukuman dari negaranya.

Karena selain memabukkan, narkoba juga sangat merusak kesehatan bagi tunuhnya.

Namun permasalahan itu akan berbeda jika dikaitkan atau dihubungkan dengan kesehatan.

Sebagian ulama mengatakan bahwa mengkonsumsi suatu perkara yang awalnya haram, tapi itu dianjurkan untuk pengobatan, maka hukumnya berubah menjadi halal, dengan catatan tidak memakai secara berlebihan. Dan itu jelas sanadnya dari Nabi.

Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG: Siapapun Pelakunya Tidak akan Pandang Bulu! Tegas Pak Yosep

Termasuk dengan ganja, lalu kita menamainya dengan ganja medis.

Namun medis belum menyediakan banyak terkait obat tersebut karena belum legal. Butuh pertimbangan untuk menjadikannya legal, karena ganja terlalu bahaya untuk remaja apalagi anak-anak.

Dikutip priangantimur.com dari kanal YouTube@Antara TV Indonesia bahwa, Ikatan Dokter Indonesia tengah mencari referensi ilmiah tentang penggunaan ganja untuk kebutuhan medis, sehingga akan mendorong riset baru bagi dunia pengobatan modern di Indonesia.

ketua umum IDI Muhammad Adib Khumaidi. Jakarta, minggu 3 Juli 2022. Menyebutkan, ada dua hal penting yang harus difokuskan pihaknya untuk merespons penggunaan ganja medis di Indonesia, yaitu Keamanan pasien dan After Effect atau efek samping dari penggunaan ganja medis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Senin, 4 Juli 2022, Bahas Karier, Asmara, Kehidupan sampai Keuangan

jangan sampai di masa mendatang ganja medis justru merugikan dan membahayakan pasien.

"Kita sedang mengumpulkan referensi referensi ilmiah untuk menjadi satu dasar sebagai usulan, tetapi tentunya sekali lagi poin utama yang harus diberikan pemahaman bahwa kita harus melihat dari aspek fashion section yang pertama" Kata Adib.

"Kemudian yang kedua Kita juga harus melihat bahwa nanti yang di dalam dan apapun itu sebenarnya ada namanya adverse effect atau efek samping yang juga harus diperhitungkan juga" Lanjut Adib

"IDI dan stakeholder terkait, dapat menentukan apakah nantinya ganja medis bisa digunakan sebagai pengobatan causative atau penambah pengobatan lainnya" Lanjutnya lagi. ***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Antara TV Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler