Benarkah Konsumsi Telur Baik Menurunkan Resiko Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya

12 Februari 2023, 14:30 WIB
Telue banyak memiliki manfaat. Mengkonsumsi telur bisa mengurangi resiko penyakit jantung/Pixabay) /

PRIANGANTIMURNEWS - Telur sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari hari.

Selain praktis saat menyiapkan lauk pauk, telur merupakan sumber protein yang kaya dan nutrisi yang baik seperti vitamin D.

Namun di sisi lain, telur juga mengandung kolesterol tinggi yang dianggap buruk bagi kondisi jantung.

Baca Juga: Marak Galian C Ilegal di Pangandaran, ESDM Jabar Minta Pemda Tutup Jika Terbukti Tak Berizin

Mengutip hasil studi yang belum lama ini dipublikasikan di jurnal Nutrients, yang disiarkan Medical News Today, konsumsi satu hingga tiga telur per minggu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung sebesar 60 persen.

Bahkan bila mengkonsumsi telur empat sampai tujuh per minggu, bisa menurunkan risiko penyakit jantung menjadi jauh lebih baik hingga 75 persen.

Ini hasil studi yang dimulai pada 2001, melibatkan 3.042 responden laki-laki dan perempuan dewasa di Yunani.

Baca Juga: Shin Tae Yong, Dibilang Seperti Badut oleh Pelatih Persija Jakarta, Ada Apa?

Saat itu peneliti meminta responden untuk melaporkan konsumsi telur bulanan mereka, baik konsumsi telur secara utuh maupun sebagai campuran dalam resep.

Namun di balik itu semua, sebagaimana laporan Medical News Today, Minggu, studi tersebut masih memunculkan banyak perdebatan di kalangan para ahli.

Studi sebelumnya, pada 2019 yang dipublikasikan di jurnal JAMA Network justru memandang bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: 12 Tahun Hidup Terpuruk Tak Ada yang Tahu, Kini Ressa Herlambang Baru Buka Kisah Hidupnya

Telur mengandung nutrisi berkualitas tinggi seperti protein, mineral, dan vitamin yang larut dalam lemak, zat besi, dan karotenoid.

Pada saat yang bersamaan, telur juga mengandung asam lemak jenuh tingkat tinggi dan kolesterol dalam jumlah besar yang dianggap buruk bagi jantung.

Sementara itu, Lektor Kepala dan Ketua Zivkovic Lab University of California Dr. Angela Zivkovic menjadi salah satu pakar yang mempertanyakan metode studi di jurnal Nutrients tersebut.

Dalam studi tersebut kata dia tidak melihat faktor makanan pengganti telur yang mungkin dikonsumsi responden seperti daging merah, roti, atau bahkan sayuran.

Baca Juga: Viral Bocah 3 Tahun Kemudikan Mobil Ferrari SF90

Zivkovic menduga responden mungkin mengonsumsi lebih sedikit daging merah atau daging kaya lemak jenuh lainnya.

Karena itu Zivkovic mengingatkan bahwa peningkatan kondisi kesehatan pada tubuh manusia tidak mengandalkan pada satu jenis makanan tertentu saja melainkan pada keseluruhan pola makan seseorang.

"Bisakah telur menjadi bagian dari pola diet sehat konsisten yang dapat mencegah penyakit jantung? Bisa. Tapi apakah telur menjadi pilihan yang tepat untuk semua orang? Tidak," kata dia.

Ahli gizi kardiologi preventif dari Entirely Nourished Michelle Routhenstein menambahkan bahwa telur mengandung vitamin B2, B12, dan mineral selenium yang bersifat kardioprotektif atau dapat melindungi jantung.

Baca Juga: Foto Dipakai Promosi Rokok Tanpa Izin, Edy Santoso Pertanyakan Royalty, Pernah Lapor Polisi Tak Digubris

Selain kandungan di atas, telur juga mengandung selenium yang bisa membantu memerangi stres oksidatif yang merupakan pemicu risiko penyakit jantung, kata Routhenstein.

Dijelaskan Zivkovic, konsumsi telur memang tidak meningkatkan kolesterol secara total dan dapat meningkatkan partikel HDL atau kolesterol baik.

Kendati demikian kandungan kolesterol dan kolin yang tinggi pada telur mungkin menjadi masalah bagi individu tertentu yang berisiko terkena penyakit jantung.

"Jadi, meski telur mungkin bisa dimasukkan ke dalam diet sehat jantung, jumlahnya harus relatif terbatas. Seluruh pola makan harus dievaluasi sehingga penurunan risiko dapat optimal," kata Zivkovic.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler