Kasus Stunting di Kota Tasikmalaya Diprediksi Menurun

- 23 Agustus 2021, 23:59 WIB
Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih
Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih /PRIAGANTIMURNEWS/EDI MULYANA

PRIANGANTIMURNEWS - Pemerintah Tasikmalaya saat ini terus berupaya menurunkan angka Stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengatakan, saat ini pemerintah sedang terus berupaya menurunkan angka kasus Stunting.

Berdasarkan data kasus stunting di Kota Tasikmalaya secara global sejak Tahun 2020 lalu berada di kisaran sebesar 17,58 persen atau 77,41 anak penderita stunting.

Baca Juga: Ini Penjelasan Badai Sitokin yang Hampir Membuat Deddy Corbuzier Meninggal

Kalau melihat dari data yang ada ini ada penurunan dibanding data tahun 2019 lalu di angka 20,10 persen.

"Saya berharap di Tahun 2021 angka stunting menurun," kata Suryaningsih kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com di Ruang Kerjanya Senin 23 Agustus 2021.

Suryaningsih menyebutkan, sekarang ada kegiatan tentang konvergensi stunting mulai dari tingkat Kementerian maupun di sejumlah OPD Provinsi maupun daerah.

Realiasai konvergensi stunting sekarang langsung dipimpin oleh Sekda Provinsi Jawa Barat termasuk Sekda dan Bappelitbangda Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Dilalap si Jago Merah 51 Kamar Penginapan di Pantai Santolo Garut Ludes Terbakar

"Konvergensi penanganan stunting ada 13 OPD. Saya berperan aktif 13 OPD yang dibagi menjadi dua bagian 30 persen penanganan murni dilakukan oleh kesehatan dan 30 persen ditangani oleh OPD yang berkaitan," kata, Suryaningsih.

Tambahnya, indikator stunting, dasarnya harus melalui pemeriksaan secara menyeluruh, karena sebelum ada pemeriksaan belum bisa menyimpulkan stunting atau bukan.

"Jadi dalam memutuskannya ya atau bukan penderita stunting kita kembalikan pada hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan," kata Suryaningsih.

Baca Juga: Ridho DA Pamerkan Calon Istrinya, Netizen: Kok Mirip Nadya Mustika Ya

Indikator lain bisa dicontohkan pada anak usia 4-5 tahun, harusnya tinggi badan secara umum 105 cm, kemudian yang stunting 80 persen jelas ini bisa dijadikan tanda tanda vital ketika anak sudah lahir.

Namun sebelum lahir atau sedang kondisi hamil jelas harus menjadi target pembuktian bagi nakes dan OPD lain.

13 OPD salah satunya Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, LH, Bappelitbangda, Dinas Kesehatan dan yang lainnya. Kalau secara umum penyebab terjadinya stunting ada banyak faktor salah satunya bergantung pada gizi anak.

Baca Juga: Menyikapi Kegaduhan Muscab ARWT Kota Tasik, DPW ARWT Jabar Diminta Tegas

"Saya sekarang terus mengimbau kepada para ibu hamil untuk segera datang, memeriksakan diri ke Posyandu minimal 1 sampai 6 kali. Untuk konsumsi menutus stunting harus mengutamakan 4 sehat 5 sempurna dan nanti dikasih vitamin," ujarnya.***

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah