Ahli gizi kardiologi preventif dari Entirely Nourished Michelle Routhenstein menambahkan bahwa telur mengandung vitamin B2, B12, dan mineral selenium yang bersifat kardioprotektif atau dapat melindungi jantung.
Selain kandungan di atas, telur juga mengandung selenium yang bisa membantu memerangi stres oksidatif yang merupakan pemicu risiko penyakit jantung, kata Routhenstein.
Dijelaskan Zivkovic, konsumsi telur memang tidak meningkatkan kolesterol secara total dan dapat meningkatkan partikel HDL atau kolesterol baik.
Kendati demikian kandungan kolesterol dan kolin yang tinggi pada telur mungkin menjadi masalah bagi individu tertentu yang berisiko terkena penyakit jantung.
"Jadi, meski telur mungkin bisa dimasukkan ke dalam diet sehat jantung, jumlahnya harus relatif terbatas. Seluruh pola makan harus dievaluasi sehingga penurunan risiko dapat optimal," kata Zivkovic.***