Penuaan Kulit Wajah Umumnya Dimulai Usia 20 Tahun, Kenapa? Simak Penjelasan Ahli!

- 9 Januari 2024, 11:52 WIB
Ilustrasi penuaan kulit wajah.
Ilustrasi penuaan kulit wajah. /Freepik/

PRIANGANTIMURNEWS - dr. Susie Rendra, Sp. D. V. E, FINSDV, Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika, memberikan pencerahan mengenai penuaan dini kulit, menyoroti penyebab, gejala, dan terapi yang dapat menjaga tampilan kulit tetap awet muda.

Pada keterangan tertulis yang diterbitkan Senin 8 Januari 2024, dr. Susie menyampaikan bahwa proses penuaan kulit biasanya dimulai sejak usia awal 20-an tahun, tetapi ada faktor eksternal yang bisa mempercepat serta memperburuk penuaan tersebut.

Faktor-faktor ini meliputi kebiasaan, lingkungan, dan gaya hidup, yang dapat memainkan peran kunci dalam penampilan kulit.

Baca Juga: Perkumpulan Terapis Tasikmalaya Telah Gelar Bakti Sosial, Dari Ruqyah Sampai Totok Punggung

"Faktor-faktor seperti pajanan radikal bebas dari sinar matahari dan polusi, merokok, konsumsi alkohol, makanan tinggi gula dan lemak, kurang minum, kurang olahraga, begadang, dan stres dapat mempercepat penuaan kulit," ungkap dr. Susie.

Dia juga menjelaskan gejala umum penuaan kulit, seperti keriput, berkurangnya elastisitas kulit, flek hitam, kulit kering dan kasar, serta kehilangan kecerahan.

Penuaan ini, menurutnya, terlihat paling jelas pada kulit wajah, dengan penipisan kulit membuatnya tampak lebih tipis, sementara ketebalan kulit mati menambah kesan kusam.

Baca Juga: Mau Hidup Sehat Sepanjang 2024, Ini Lima Rekomendasi Dokter Agar Hidup Lebih Sehat

Namun, dr. Susie memberikan harapan dengan menyatakan bahwa proses penuaan dapat diperlambat melalui perawatan anti-aging yang tepat.

Perawatan ini bertujuan guna memperlambat, mencegah, ataupun membalikkan proses penuaan serta efek yang terkait.

"Dengan melakukan perawatan anti-aging, kesehatan kulit akan tetap terjaga, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengoptimalkan penampilan," tambahnya.

Perawatan anti-aging dapat dilakukan dengan rutin menggunakan bahan-bahan seperti asam hialuronat, retinol, vitamin C, peptide, alpha hidroxy acid, serta tabir surya.

Baca Juga: Lima Manfaat Makan Petai untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mengontrol Gula Darah

Selain itu, terdapat juga terapi anti-aging, termasuk yang melibatkan substansi injectables seperti botox, filler, dan DNA salmon, serta terapi menggunakan alat khusus untuk merangsang produksi kolagen di kulit.

Salah satu terapi terkini yang disarankan oleh dr. Susie adalah "collagen stimulation therapy," yang menggabungkan teknologi microneedling dengan fractional radiofrequency (RF) untuk peremajaan serta pengencangan kulit.

Meski ada risiko kemerahan setelah terapi, dr. Susie menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika untuk hasil terbaik.

Baca Juga: Ternyata Penderita Kanker Paru Bisa Hidup Layak Guys! Asal Disiplin Aturan Dan Tidak Mager

Dengan pengetahuan dan perawatan yang tepat, dr. Susie Rendra optimis bahwa masyarakat dapat menjaga tampilan kulit agar tetap awet muda dan meminimalkan tanda-tanda penuaan dini.***

 

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x