Raissa menekankan bahwa minuman berenergi tidak disarankan bagi pengemudi yang merasa kelelahan, karena akan memberikan efek stimulasi sementara dan tidak mengatasi kelelahan.
Dia juga menambahkan bahwa mengkonsumsi minuman berenergi saat kelelahan dapat berbahaya karena bisa mengurangi rasa kantuk dan membuat pengemudi kurang waspada.
Baca Juga: Seorang Pengemudi Tak Bayar BBM Kabur Dihajar Masa
Selain itu, Raissa menyarankan orang yang dalam kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi minuman berenergi.
Beralih ke kiat mencegah penyakit seusai libur Lebaran, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyarankan masyarakat mengontrol asupan makanan, terutama jika mereka telah memiliki penyakit metabolik misalnya diabetes, kolesterol tinggi, serta hipertensi.
Mereka juga disarankan untuk berhenti makan sebelum kenyang serta memilih makanan dengan bijaksana.
Baca Juga: Gak Habis Pikir, Seorang Pria Menyenggolkan Kendaraannya ke Pengemudi Motor, Berujung Dihakimi Massa
Selain masalah makanan, Dinkes juga menegaskan pentingnya berolahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari, serta menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan atau satu tahun, terutama untuk mereka yang telah berusia 25 tahun ke atas.***