Faza Fauzan Adzhima Juara MHQ Terbaik I, Bukti Kekuasaan Allah dan Kemuliaan Al Quran, Ini Kisah Inspiratifnya

14 November 2022, 17:45 WIB
Faza Fauzan Adzhima terbaik 1 MHQ Kota Tasikmalaya didampingi ayahnya Eko Fauzan Abiwangsa /ADE ADVIAN ACHMAD/PRIANGANTIMURNEWS

PRIANGANTIMURNEWS-STQH ke-VII 2022 Tingkat Kota Tasikmalaya sudah berakhir.

Dari ajang ini lahir peserta-peserta terbaik di cabang-cabang yang dilombakan.

Ada 22 cabang yang dilombakan.Salah satunya cabang MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an),yakni membaca dengan tartil atau murottal hapalan Al Qur’an.

Baca Juga: Ini Lima Barang yang Wajib Kamu Bawa Saat Berwisata dengan Keluarga

Pada cabang MHQ untuk golongan penghapal 30 Juz dewasa putera,Faza Fauzan Adzhima keluar sebagai peserta terbaik I.Faza Fauzan mewakili kafillah Kecamatan Cipedes.

Faza Fauzan Adzhima putera pertama dari pasangan Bapak Eko Fauzan Abiwangsa dan Ibu Siti Marfuah Utami.Faza Fauzan lahir 8 Februari 2008.Faza Fauzan lahir premature dalam usia kehamilan ibundanya 5 bulan.

Ketika lahir, bayi Faza Fauzan panjang 50 cm dan berat 1,4 kg.”Proses kelahirannya normal.Hanya 2 sampai 3 bulan,Faza sempat dirawat di Jasa Kartini.” ungkap Eko,ayahanda Faza ketika ditemui priangantimurnews.pikiran-rakyat.com di kediaman yang sekaligus pesantren di kawasan Pancasila Tasikmalaya.

Baca Juga: Ini Komentar Menohok Abdullah Al Nasari terkait LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar

Saat usia Faza 5 bulan baru bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga.Saat itu kondisi Faza semuanya normal termasuk matanya juga normal.

Tetapi ketika usia Faza 8 bulan,baru ada kelihatan masalah di matanya.Kata dokter di mata Faza ada sesuatu seperti kanker.

“Saat itu kami benar-benar syok.Tapi saya yakin,Allah sedang menguji, seberapa besar keyakinan kami kepada Allah.” ujar Eko.

Sebagai orang tua yang menyayangi anaknya, Eko dan istrinya beriktiar membawa Faza berobat.

Baca Juga: Presiden Uni Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Resmikan Masjid Sheikh Al Zayed di Surakarta

Beberapa bulan Eko membawa Faza berobat ke Rumah Sakit Mata Cicendo,Bandung.Ketika berobat ke Bandung selalu ada penolakan dari Faza.

Masalah di mata Faza belum ada perubahan,sampai seorang dokter menyarankan Faza dibawa ke India untuk pengobatan dengan sistem lasis sejenis laser.Biaya semuanya ada yang menanggung.

“Kami sangat senang,ada harapan dengan dibawanya Faza ke India mata Faza bisa normal serta bisa melihat.Hal ini kemudian kami sampaikan kepada Faza.” kata pria ramah ini.

Tetapi Eko begitu kaget atas jawaban dari Faza saat mau dibawa ke India untuk berobat padahal segala sesuatunya sudah ada donatur yang membiayai.

Baca Juga: Erdogan Sebut Bom Istanbul Turki Berbau Terorisme

“Dede mah tidak usah berobat.Dede sudah ikhlas.( dengan kondisi matanya).” kata Eko menirukan jawaban Faza.

Yang membuat Eko tambah kaget karena pada usia Faza saat itu (3 Tahun) Faza sudah bisa mengatakan ‘ikhlas’ sementara Eko sendiri tidak merasa memberitahu kata itu.Pada usia itu Faza sudah mulai belajar bicara.Tapi bicaranya banyak tidak dimengerti.

Kata seorang teman Eko dari salah satu Pesantren,perkataan Faza adalah kalimat-kalimat Al Qur’an tetapi susunannya masih acak-acakan.”Kayak kata-kata ngelantur dan gak jelas.” ucap Eko sambil tersenyum.

Berkat bimbingan tidak mengenal lelah dari kedua orangtuanya terutama ibundanya,Faza pada usia 6 tahun sudah hafal 30 Juuz Al Qur’an.

Ketidakmauan Faza untuk berobat terus kuat tetapi ada 3 keinginan Faza yakni ingin mengaji di Masjid Agung Tasikmalaya, mengaji di Masjid Istiqlal dan mengaji di Masjid Nabawi.

Masya Allah,semua keinginan Faza, atas Kekuasaan Allah ketiga keinginan Faza bisa terbukti.Semuanya terjadi di luar nalar Eko.mengaji di Masjid Agung yang awalnya hanya bermaksud nonton Festifal Muharaman yang saat itu tengah berlangsung bisa tercapai.

Baca Juga: Ini 4 Tim Favorit yang Dijagokan Karim Benzema untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022

Mengaji di Istqlal juga ketika menghadiri suatu acara akbar,tiba-tiba ada yang menawari Faza untuk ngaji di acara tersebut.

Faza bisa mengaji di Masjid Nabawi ketika seseorang yang sama sekali tidak Eko dan keluarga kenal memberangkatkan Faza dan orangtuanya ke Tanah Suci untuk ibadah Umroh.

“Semua kejadian yang Faza alami,terjadi diluar nalar kami.Semuanya atas kuasa Allah dan Kemuliaan Al Qur’an yang selama ini Faza hapalkan.” Ujar Eko dengan mata bekaca-kaca.

“Saya yakin, Allah memberi mata Faza tidak bisa melihat agar Faza terhindar dari dosa.Karena sumber dari segala dosa awalnya dari mata.” kata Eko.

Baca Juga: Link Live Streaming Malam Puncak Acara SCTV Awards 2022, Senin 14 November 2022, Klik di SIni

Dikediaman Faza dan keluarganya,priangantimurnews.com sempat bertanya langsung kepada Faza terkait keinginan Faza yang belum tercapai.

”Faza ingin hajian (ibadah haji) dan membawa keluarga semua ke Tanah Suci.Selain itu Faza ingin menyelesaikan pesantren dan Rumah Hafidz ini,Pak.” ungkap Faza Fauzan Adzhima.

Kemuliaan Al Qur’an dijamin akan selalu terjaga oleh para penghapalnya.Salah satunya oleh Faza Fauzan Adzhima.Dan perjalanan Faza semoga menjadi inspirasi bagi kita semua.***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler