Khasiat dan Manfaat Ketika Memakan Buah-buahan Menurut Tuntunan Islam, Sakhsatunya Mentimun

- 3 April 2022, 08:16 WIB
Buah-buahan memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Buah-buahan memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. /pixels/

PRIANGANTIMURNEWS- Sejak dulu kala buah-buahan manusia bahkan sebelum beras dan gandum jadi bahan makanan pokok.

Sudah jadi rahasia umum memakan buah-buahan memiliki banyak manfaat, salah satunya menjadikan badan sehat dan segar.

Tubuh manusia mempunyai takaran masing-masing ketika mengkonsumsi buah-buahan, maka jangan salah memilih jenis apa yang cocok buat dimakan.

Baca Juga: Google Doddle Tampilkan Sosok Wanita, Berikut Biodata Jurnalis Wanita Indonesia

Ada banyak buah-buahan berkhasiat dan menyehatkan bahkan mengobati beberapa penyakit menurut menurut tuntunan Islam.

Ulama kenamaan asal Damaskus Suriah ahli tafsir dan hadits,seorang mujtahid juga Ibnu Qayyim al-Jauziyah lahir pada 4 Februari 1292 wafat pada 23 September 1350 M

Salah satu kitab yang dikarang oleh Ibnu Qayyim adalah ath-Thibbu an-Nabawi, kitab yang berisi tentang tuntunan lengkap metode dan resep pengobatan Nabi Muhammad SAW.

Di antara yang dibahas dalam kitab ini adalah tentang khasiat beberapa macam buah-buahan menurut Islam.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari ini Minggu, 3 April 2022 Perihal Kehidupan, Cinta, Kesehatan dan Karir

Berikut beberapa macam khasiat buah-buahan menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang dikutip Priangantimurnews.com dari laman iqra.id di antaranya:


Semangka

Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw biasa memakan semangka dengan kurma matang. Nabi bersabda, “Panas kurma menetralkan dinginnya semangka.”

Banyak hadits yang menyinggung semangka, tapi tak satupun yang shahih, kecuali hadits di atas. Semangka hijau bersifat dingin, basah, dan manis. Ia berkhasiat sebagai pembersih perut dan usus.

Semangka lebih cepat dicerna daripada mentimun dan cepat bercampur dengan makanan lain yang ada dalam perut.

Ia baik dimakan ketika udara panas, namun ketika udara dingin lebih baik memakannya dengan jahe untuk mengimbangi efek sampingnya, buah tersebut sebaiknya dikonsumsi sebelum makan.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Mengapa Seseorang Melakukan Ghosting

Tamr/Kurma

Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang pada pagi hari memakan tujuh buah kurma `ajwa, tidak akan terkena racun atau sihir pada hari itu.”

Rasulullah biasa memakan kurma masak, kadang-kadang dicampur dengan keju atau roti. Tamr mempunyai sifat panas pada tingkatan kedua, dan terdapat dua pendapat mengenai sifat basah atau kering pada kurma.

Kurma masak memperkuat lever, merelaksasi usus, menambah produksi sperma jika dikonsumsi dengan cemara dan menyembuhkan radang tenggorokan.

Bagi orang-orang yang tidak biasa memakan buah ini, misalnya penduduk di wilayah dingin, kurma masak menyebabkan penyumbatan, menyebabkan sakit gigi dan sakit kepala, kecuali jika kurma masak dimakan dengan almond dan opium.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Paling Tidak Ambisius, Suka Jalani Hidup Sederhana

Kurma masak sangat bergizi bagi tubuh karena esensinya panas dan basah. Jika dimakan saat perut kosong, kurma membantu mematikan cacing.

Safarjal (Sejenis Jambu Biji)

Ibnu Majah meriwayatkan dalam Sunan-nya, sebuah hadits dari Isma`il bin Muhammad Al-Talhi dari Syu`aib bin Zubairi dari Talhah bin Ubaidillah.

“Saya datang kepada Rasulullah Saw ketika beliau sedang memegang safarjal di tangannya. Beliau bersabda, “Makanlah hai Talhah, karena Safarjal dapat menenangkan jantung.

Buah Safarjal bersifat dingin dan kering, menyerap dan baik bagi perut. Safarjal manis bersifat dingin, kering dan agak ringan. Sedangkan Safarjal asam lebih dingin dan kering, serta lebih menggigit daripada safarjal manis.

Baca Juga: 6 Menu Makanan untuk Berbuka Puasa dan Sahur, Coba Yuk!

Semua jenis safarjal menghilangkan dahaga, menghentikan muntah, menambah produksi urine dan memadatkan kotoran serta mengobati koreng pada usus, menghentikan pendarahan, diare dan mual. Safarjal mencegah naiknya materi gas jika dimakan setelah mengkonsumsi makanan lain.

Mentimun

At-Tirmidzi dalam Sunan-nya meriwayatkan bahwa Abdullah bin Ja`far berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw memakan mentimun dengan kurma masak.” Mentimun bersifat dingin dan basah pada tingkatan kedua, serta meredam panas dalam perut.

Mentimun tidak cepat membusuk dan membantu menyembuhkan penyakit kandung kemih. Mentimun meredakan rasa pening, sedangkan bijinya melancarkan buang air kecil.

Daun mentimun yang digunakan sebagai pembalut dapat mengatasi gigitan anjing.

Baca Juga: 6 Menu Makanan untuk Berbuka Puasa dan Sahur, Coba Yuk!

Mentimun tidak mudah dicerna lambung, dingin, dan kadang-kadang berbahaya bagi perut.

Karena itu, orang harus memakan mentimun dengan sesuatu yang dapat mengatasi unsur dingin dan basahnya sebagaimana Rasulullah melakukannya dengan memakannya bersama kurma masak.

Makan mentimun dengan kismis atau madu membuatnya lebih ringan di perut.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: iqra.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah