Joe Biden Dituntut agar Segera Menghukum Muhammed bin Salman Demi Nilai Kemanusiaan

2 Maret 2021, 07:32 WIB
Hatice Cengiz, tunangan jurnalis yang terbunuh, Jamal Khashoggi, bersaksi di depan Subkomite Urusan Luar Negeri DPR tentang '' Bahaya Pelaporan Hak Asasi Manusia '' di Capitol Hill di Washington AS. /Reuters/

PRIANGANTIMURNEWS- Hatice Cengiz, yang merupakan tunangan jurnalis yang terbunuh, Jamal Khashoggi, pada hari Senin,1 Maret 2021 menuntut agar Mohammed bin Salman dihukum tanpa penundaan setelah adanya laporan dari intelijen AS yang menemukan bukti bahwa putra mahkota Saudi tersebut telah menyetujui pembunuhan itu.

"Sangat penting bahwa putra mahkota ... harus dihukum tanpa penundaan," kata Hatice Cengiz melalui Twitter. "Jika putra mahkota tidak dihukum, itu akan selamanya menandakan bahwa pelaku utama bisa lolos dari pembunuhan yang akan membahayakan kita semua dan menjadi noda pada kemanusiaan kita."

Diketahui bahwa Khashoggi, merupakan seorang penduduk AS yang menulis kolom opini untuk Washington Post yang mengkritik kebijakan Saudi, telah dibunuh oleh tim yang terkait dengan putra mahkota di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 lalu.

Baca Juga: Setahun Pandemi, Ikatan Dokter Indonesia Harapkan Segera Perkuat Kesehatan Nasional

Khashoggi dibujuk untuk datang ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan dibunuh oleh orang-orang yang terkait dengan putra mahkota. Dikabarkan bahwa mayatnya dimutilasi, dan jasadnya tidak pernah ditemukan.

Sebuah laporan intelijen AS pada hari Jumat (26/2/21) menemukan bukti bahwa pangeran saudi telah menyetujui pembunuhan itu. Namun Pemerintah Saudi membantahnya dengan menyebut laporan itu mengandung “informasi dan kesimpulan yang tidak akurat.”

Saat ini Washington telah menjatuhkan sanksi pada beberapa dari mereka yang terlibat - tetapi tidak pada Pangeran Mohammed sendiri meskipun laporan intelijen AS menyatakan “sangat kecil kemungkinannya” Khashoggi terbunuh tanpa persetujuan Pangeran.

Baca Juga: Peringati Satu Tahun Kemenangan di Carolina Selatan, Joe Biden Bicara Rencana Penyelamatan dan Keadilan Rasial

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden pada hari Jumat memberlakukan larangan visa pada beberapa orang Saudi yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dan memberikan sanksi pada orang lain yang akan membekukan aset AS mereka dan umumnya melarang orang Amerika untuk berurusan dengan mereka.

Ketika ditanya tentang kritik terhadap Washington karena tidak memberikan sanksi kepada Pangeran Mohammed secara langsung, Biden hanya menjelaskan bahwa kemitraan harus mencerminkan nilai-nilai AS.

Melihat hal tersebut, Cengiz pun memberikan peringatan kepada Biden pada hari Senin (1/3/21) bahwa langkah AS hanya akan berarti jika Pemerintah berani menghukum Putra Mahkota Saudi tersebut.

Baca Juga: Grup Band Noah Keluarkan Album Baru Dibulan Maret ini, Noah: Semoga Album Tersebut Bisa Menemani Hari-hari Mu

“Dimulai dengan pemerintahan Biden, penting bagi semua pemimpin dunia untuk bertanya pada diri sendiri apakah mereka siap berjabat tangan dengan orang yang terbukti bersalah sebagai pembunuh," tulis Cengiz melakui Twitter-nya “Mengabaikan fakta ini dan bertahan dalam ketidakpastian tanpa hukuman apapun akan menyebabkan kita kehilangan nilai-nilai kemanusiaan universal kita.”***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler