Hari Talasemia Sedunia, Kenali Diagnosis Thalasemia Mayor

8 Mei 2021, 14:00 WIB
Obat Thalassemia. /Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS– Hari Talasemia sedunia jatuh pada Sabtu, 08 Mei 2021. Pada tahun ini, perayaan hari Talasemia mengangkat tema ‘Ayo Skrining! Menuju Zero Kelahiran Talasemia Mayor’.

Skrining adalah proses pencarian atau proses yang harus dijalan oleh setiap individu yang memiliki riwayat penyakit Talasemia.

Penyakit Talasemia adalah penyakit kelainan genetik yang merusak sel darah merah, sehingga darah tidak dapat menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh dengan baik.

Sedangkan, Thalassemia Mayor adalah salah satu jenis penyakit turunan dari talasemia yang memiliki nama lain anemia Cooley.

Baca Juga: Resep Kue Nastar Empuk dengan Selai Nanas, Cocok Buat Lebaran

Dilansir priangantimurnews dari Direktorat P2PTM Kemenkes (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan), Inilah Diagnosis Thalassemia Mayor yang dapat dilakukan, sebagai berikut:

Pertama, Anamnesis.

Anamnesis adalah memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat oleh manusia secara fisik dan ilmu kedokteran, yaitu memiliki riwayat penyakit keluarga yang anemia atau pasien Thalassemia.

Riwayat transfusi berulang (jika sudah pernah melakukan tranfusi darah sebelumnya), wajah memucat dalam wakty lama (kronis), Jika terjadi pada anak, anak akan nampak kuning (ikterus), memiliki riwayat mudah infeksi.

Keadaan perut akan membesar akibat hepatosplenomegali, pertumbuhan dan pubertas menjadi terhambat, memiliki riwayat fraktur patologis.

Baca Juga: Penyekatan Mudik Ditambah, Kemenkominfo: Yuk Tidak Mudik

Kedua, Pemeriksaan Fisik terkait Diagnosis Thalassemia.

Pemeriksaaan Fisik bisa dilakukan di puskemas atau rumah sakit terdekat. Orang yang menderita penyakit Thalassemia memiliki gejala seperti, Gizi Kurang, Pucat, Konjungtiva pucat, kulit berwarna kehitaman (Hiperpigmentasi).

Selain itu, bentuk muka facies Cooley akibat adanya maloklusi pada tulang maxilla, gangguan pertumbuhan atau pubertas terhambat (ditandai dengan perawakan pendek), dan bentuk muka yang asimetris (abnormal) dengan ciritulang frontal menonjol, maxilla yang rotrusi, dan tulang wajah hipertropi

Ketiga, Pemeriksaan penunjang dalam laboratorium.

Orang yang memiliki penyakit Thalassemia, jika ditest dan diperiksa ke laboratorium, maka akan ditemukannya hasil diagnosis, yaitu kadar haemoglobin umumnya rendah, MCV < Normal (< 8O fL): rerata 70,8 fL,(SB 8,9), MCH < Normal (< 27 pg): Rerata 24,1 pg, (SB 3,9), RDW tinggi: Rerata 26,8% (SB 9,5)

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-27, Melewati Shirat Bagai Petir Menyambar

Kemudian, jumlah eritrosit meningkat, terdapat sel darah berinti khususnya sel darah merah.

Itulah diagnosis Thalassemia Mayor, Yuk Cegah dengan cerdik dan jaga kesehatan.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: p2ptm Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler