PRIANGANTIMURNEWS – Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur menyampaikan kabar duka terkait hal yang menimpa salah satu daerah pemerintahannya.
Pasalnya, terjadi insiden perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo yang terjadi pada hari Rabu, 03 November 2021 lalu.
Insiden ini tepatnya terjadi di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Menko Marves Luhut Sebut Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia, Masyarakat Harus Terlibat
Kabar duka tersebut disampaikan oleh Khofifah melalui instgaram pribadinya dan mengatakan insiden ini merupakan salah satu insiden kecelakaan.
“Atas nama Pemprov Jatim, saya sampaikan keprihatinan dan duka mendalam terhadap kejadian ini,” ucap Khofifah, sebagaimana dikutip priangantimurnews.com dari Instagram @khofifah.ip.
Sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengatakan kejadian ini akan ditangani sampai tuntas dan saat ini tengah melakukan pencarian korban dalam insiden tersebut.
Baca Juga: Barcelona Akan Mencoba Menjual Coutinho
Khofifah sangat berharap para korban segera ditemukan dengan keadaan selamat tanpa kurang satu apapun bahkan nyawa.
“Saat ini, tim Basarnas, BPBD, dan TNI/Polri tengah melakukan pencarian korban hilang,” ucap Khofifah.
“Semoga dalam waktu dekat semua korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tambahnya.
Baca Juga: Kemenhub Keluarkan 4 Surat Edaran Moda Transportasi, Salah Satunya Wajib Tes Antigen bagi Penumpang
Selain itu, Khofifah juga mengatakan pengiriman BPBD ini telah dilakukan sejak kemarin siang, ketika insiden perahu terbalik di Begawan Solo terjadi.
Pihaknya dari Pemprov Jawa Timur akan terus menerus menelusuri dan melakukan evakuasi keberadaan di titik-titik sepanjang sungai tersebut.
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang yang dimiliki oleh Pemprov Jatim dan juga sebagai salah satu objek wisata karena memiliki keindahan tersendiri.
Baca Juga: Bamsoet Dukung Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI
Khofifah berharap insiden ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari dan dapat diminimalisir adanya angkutan yang tidak layak.
“Termasuk laik tidaknya angkutan penyeberangan yang digunakan. Semoga kedepan kejadian ini tidak berulang. Maturnuwun,” pungkasnya.***