Miris, 11 Santriwati Sebuah Ponpes di Depok Jadi Korban Pelecehan dan Kekerasan oleh...

30 Juni 2022, 19:09 WIB
Ilustrasi. Belasan santriwati jadi korban pelecehan dan kekerasan seksual oleh gurunya. Tangkapan layar Instagram @depok.update/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap santriwati di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) kembali terjadi.

Santriwati di Ponpes Beji Timur, Depok, Jawa Barat diduga menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan empat gurunya (Ustadz).

Diketahui ada belasan santriwati di Ponpes tersebut, yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Selain dilakukan oleh gurunya (Ustadz) juga salah seorang kakak kelas para korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari akun Instagram @depok.update, Kamis 30 Juni 2022.

Aksi pelecehan dan kekerasan seksual terhadap santriwati baru terungkap sepekan yang lalu. Peristiwa itu sudah terjadi selama satu tahun.

Baca Juga: Biografi Lengkap Arawinda Kirana, Pemeran utama Film Yuni

Kuasa hukum salah satu korban, Megawati mengungkapkan para korban baru menceritakan ketika libur belajar dan dijemput oleh orang tuanya.

Diakuinya, sedikitnya ada 11 anak yang jadi korban pelecehan dan kekerasan seksual yang dialaminya.

Tapi hanya 5 anak sajq yang berani melaporkan kejadian tersebut dan telah diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Dari 11 yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya 5 orang, tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Karena yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit," katanya.

Dia telah mendengar pengakuan dari korban, langsung membuat laporan bersama orang tua korban ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Sinopsis Film Yuni Karya Kamila Andini

Hasil laporan tersebut, pihak kepolisian pun mengembangkan dan melakukan visum terhadap korban di rumah sakit.

"Pihak Polda Metro Jaya mengembangkan kasusnya, dari situ kami lakukan visum," pungkasnya.

Dia menjelaskan, tapi sampai hari ini hasil visumnya belum keluar. Sehingga masih menunggu hasilnya, korban sudah cedera dan ada luka.

Diketahui modus para pelaku dengan mengajak masuk ke satu ruangan dan di sanalah terjadi kekerasan seksual dialami korban.

Seusai melakukan aksi bejatnya, para pelaku tidak menjanjikan apapun ke korbannya.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Minggu 10 Juli 2022

Namun korban sempat diancam oleh para pelaku agar tidak memberitahu ke orang tuanya.

"Setiap malam mereka datang ke kamar itu dan dibekap terus dilakukan itu (pelecehan), ada yang di kamar mandi dan ada yang di ruangan kosong," jelasnya

"Korban tidak dijanjikan apa-apa, saya mendengar dari korban, hanya begitu saja (disuruh masuk ke ruangan)," tegasnya.

Lanjut Mega, ketiga korban sudah dimintai keterangan atas apa yang dialaminya oleh penyidik di Polda Metro Jaya.

Sementara baru ad 11 santriwati yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Diiduga masih ada korban lainnya yang mengalami hal serupa, hanya saja mereka belum melakukan pelaporan. ***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @depok.update

Tags

Terkini

Terpopuler