Berkurban Wujud Kepekaan dan Kepedulian Sosial Kepada Sesama Manusia

10 Juli 2022, 09:38 WIB
Wakil Presiden RI MAruf Amin. / Instagram @kyai_marufamin /

PRIANGANTIMURNEWS- Berkurban pada Hari Raya Idul Adha merupakan wujud dari kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama manusia apalagi pasca Pandemi Covid-19.

Demikian disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, menurutnya, menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha hukumnya sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam.

"Kurban dapat menjadi bukti kepekaan sosial bagi kita untuk berbagi dan peduli kepada sesama, apalagi pasca-pandemi seperti sekarang ini," ungkap Wapres dalam rekaman video yang disiarkan pada Sabtu 10 Juli 2022.

Baca Juga: Gema Takbir Berkumandang di Hari Idul Adha 1443 Hijriyah, Warga Lakukan Penyembelihan Hewan Kurban

Bahkan, lanjut dia, diantara ulama ada yang mewajibkan untuk menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.

Selain itu, Wapres berpesan dan mengingatkan kepada warga untuk memastikan terlebih dahulu hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha dipastikan sehat dan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Hewan yang disembelih untuk dibagikan dagingnya pada Hari Raya Idul Adha sudah dipastikan sehat dan bebas dari PMK," jelasnya.

Ma'ruf Amin juga menegaskan bahwa berkurban dengan hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) hukumnya tidak sah.

Perayaan Idul Adha 1443 Hijriah ini, Wapres berharap, bisa menjadi momentum dalam mempererat tali persaudaraan antara sesama manusia.

Meski diketahui Wakil Presiden bersama istrinya, Wury Ma'ruf Amin, merayakan Idul Adha 1443 Hijriah di Tanah Suci Mekkah karena mendapatkan undangan khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari ini Minggu, 10 Juli 2022: Kesehatan, Cinta, Karir, dan Kehidupan

"Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Semoga perayaan Idul Adha ini dapat semakin meningkatkan keimanan, ketaatan, dan kepatuhan kita kepada Allah SWT," ucap Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, Idul Adha merupakan waktu yang tepat untuk dijadikan sebagai momentum memperkuat toleransi beragama dan semangat berkurban

Ketua Cabang PP Muhammadiyah Tanah Abang, Jakarta, Eno Tardana. Menurutnya, Idul Adha merupakan waktu khidmat di mana semua pihak dapat berkumpul menjadi satu dan berbagi nilai-nilai baik dalam hidup.

“Bagaimana kita merasakan penderitaan orang orang yang boleh dikatakan ekonominya masih di bawah, maka kita bertoleransi," kata Eno Tardana, Sabtu 9 Juli 2022 dikutip dari antaranews.com.

Selain bertoleransi, lanjut dia, juga menumbuhkembangkan agar semangat perjuangan jihad berkurban, menolong sesama dan lain-lain itu segera dilaksanakan.

"Meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama, meningkatkan sikap saling menghormati, bersemangat dalam mengikuti kagiatan berkurban dan saling mendukung agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi," tuturnya.

Dia melanjutkan, selain dijadikan momentum, digelarnya shalat Idul Adha 10 Zulhijah 1443 Hijriah membawa sebuah hikmah.

"Baik yakni dapat dilakukan bersama-sama dengan ribuan jamaah yang datang untuk beribadah meski negara masih menghadapi situasi sulit karena pandemi Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Qurban dengan Menyembelih Ayam? Ini Penjelasan Gus Baha: Ada Ikhtilaf

Seperti pelaksanaan Shalat Idul Adha pdi depan Gedung Perguruan Muhammadiyah, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia menyebutkan sekitar 2.000 lebih jamaah datang dari berbagai daerah untuk shalat bersama-sama.

"Acara yang digelar pun tetap mematuhi protokol kesehatan Covid 19, dan sudah dikoordinasikan dengan dinas terkait seperti aparat kepolisian," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Dinas Perhubungan (Dishub) supaya kegiatan shalat Ied tidak mengganggu pihak lain yang beraktivitas di lingkungan tersebut.

"Terjadinya perbedaan waktu pelaksanaan shalat dengan pemerintah, kami tidak mempermasalahkan hal tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari ini 10 Juli 2022, Kamu Mengalami Pertengkaran Dengan Pasanganmu

Dia menyampaikan, meskipun pihaknya menggunakan metode hisab (ilmu hitungan) untuk menentukan awal bulan sedangkan pemerintah menggunakan metode pengamatan hilal, kedua metode sama-sama memiliki hukum yang kuat dan benar.

"Kedua metode sama-sama memiliki hukum yang kuat dan benar," tegasnya.

Harapannya, semoga semua pihak dapat merayakan shalat Idul Adha dengan khidmat dan tenang serta tidak menimbulkan perpecahan antar golongan dalam masyarakat.

“Tidak ada masalah kalau kita berbeda. Lebih baik kita ambil hikmahnya karena yang melaksanakan hari ini ada dasar hukumnya, kemudian yang dilaksanakan hari Ahad juga ada dasar hukumnya,” pungkas Eno Tardana.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler