PRIANGANTIMURNEWS - Beredarnya video viral yang memperlihatkan Hakim Wahyu Imam Santoso membocorkan vonis terdakwa Ferdy Sambo, langsung ditanggapi oleh Mahfud MD.
Selaku Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menduga video tersebut merupakan upaya untuk meneror hakim agar tak berani menjatuhkan vonis berat.
Melalui akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd, dirinya mengatakan bahwa hal itu merupakan teror agar hakin tak berani menjatuhi Ferdy Sambo dengan vonis berat.
Baca Juga: MasyaAllah! Didekat Pemakaman Eril Ditemukan Kebesaran Allah, Ini Buktinya
"Sementara ini, saya menduga bahwa video itu merupakan bagian dari upaya untuk meneror hakim agar tak berani memvonis Sambo dengan vonis berat," kata Mahfud di Instagram nya @mohmahfudmd.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menanggapi bahwa video tersebut harus diselidiki kebenarannya karena bisa jadi itu melanggar kode etik.
Selain harus diselidiki, Mahfud MD mengatakan bahwa video tersebut sudah diedit sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan tertentu.
"Mungkin juga video itu dipotong-potong, dari rangkaian pembicaraan sehingga timbul kesan tertentu," tulis Mahfud dalam keterangan Instagramnya.
Menurutnya video itu dibuat agar hakim ragu memvonis Ferdy Sambo karena khawatir vonisnya dinilai sebagai hasil konspirasi.
Kemudian ia pun menyebutkan bahwa dirinya pernah berada dalam posisi tersebut. Dimana waktu ia sedang menjabat sebagai ketua MK.
Kala itu ia mengadili perkara Pilkada Gubernur Maluku Utara yang digugat oleh Gafur. Ia mendapat terror yang sama persis.
Diberitakan ketika itu teror yang diterima Mahfud MD terjadi 3 hari sebelum vonis, beredar berita bahwa Ketua MK Mahfud MD sudah dipanggil oleh Presiden SBY agar gugatan Gafur dikalahkan.
Meski mengalami teror demikian, Mahfud MD tak mempedulikannya. Karena dirinya tahu bahwa itu adalah sebuah penekanan agar dirinya tak berani mengalahkan Gafur.
Baca Juga: Waduh! Oknum Polisi Berpangkat Kombes Jakarta Utara Tertangkap Nyabu Bersama Wanita di Hotel
"Saya tahu itu teror agar saya tak berani mengalahkan Gafur. Tetapi saya tak perduli, Gafur tetap kalah di MK. Wong saya tak pernah bicara perkara apa pun dengan Presiden SBY kok dituding saya bersekongkol dgn SBY," pungkas Mahfud MD dalam keterangannya.***