Potensi Kebakaran Meningkat di Pulau Sumatera, BMKG: Akibat La Nina Berkurang

21 Januari 2023, 08:11 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan di Sumatera /Pixel/

PRIANGANTIMURNEWS - Fenomena suhu La Nina mulai berkurang di Indonesia, menyebabkan curah hujan di Indonesia pun akan mengalami penurunan pula beberapa hari kedepan.

Meninjau peristiwa tersebut, justru menimbulkan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatra, yaitu wilayah Provinsi Riau serta bagian wilayah Sumatera Utara, dan sebagian dari wilayah Jambi.

Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau para pemangku kepentingan dan yang memiliki profesi di hutan serta mempunyai lahan agar untuk mewaspadai potensi kebakaran tersebut.

Baca Juga: Penyelundupan Miras Jenis Ciu Digagalkan Polsek Kawalu di Tasikmalaya, 6 Dus Miras Diamankan

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dalam konferensi pers terkait dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Gedung Manggala Wanabakti di Jakarta, pada Jumat, 20 Januari 2023 mengatakan bahwa wilayah sebagian Sumatera akan memasuki kemarau.

"Kewaspadaan yang pertama perlu dilakukan pada Februari 2023, di mana meskipun sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami hujan, tetapi di wilayah Riau, sebagian Jambi, dan sebagian Sumatera Utara memasuki kemarau," ungkap Dwikorita.

Perlu diketahui hal tersebut terjadi karena berkurangnya fenomena La Nina. La Nina Sendiri adalah fenomena yang membuat Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Baca Juga: Gila! Ini Dia Mobil Termurah Di Indonesia. Seharga Motor ?

Sehingga Ketika fenomena La Nina ini berkurang, dapat disimpulkan curah hujan juga berkurang dan akan terjadinya pemanasan atau fenomena berkebalikannya bernama El Nino.

Dimana pada titik ini BMKG melaporkan La Nina berada pada titik yang melemah atau netral. Dan itu hampir berdekatan dengan fenomena El Nino lemah.

Menimbulkan prediksi curah hujan pada tahun ini mengalami penurunan, walau saat ini masih dalam puncak masa musim hujan.

Dwikorita pun menyampaikan bahwa pada bulan April 2023 mendatang, penurunan hujan diprediksi akan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Juga sebagian Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sebagian Sumatra hingga mencapai kurang dari 50 milimeter.

Baca Juga: Samsung Galaxy A14 5G akhirnya Rilis Di Indonesia, Cek Spesifikasi, Kelebihan,Kekurangannya dan Harga Resmi!

Intensitas hujan yang akan terus menurun, akan berkelanjutan sampai Juni 2023 mendatang. Serta wilayah zona kering akan semakin meluas meluas dan curah hujan akan semakin rendah. Terutama di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, serta Kalimantan.

"Pada Mei, kami memprediksi mulai terdeteksi terjadinya penurunan curah hujan, yaitu ada yang mendekati sampai di bawah 150 milimeter," lanjut Dwikorita.

"Jadi meluasnya itu Juni-Juli, hampir di seluruh wilayah Sumatera, hampir seluruh Jawa, Nusa Tenggara, seluruh Sumatera, sebagian wilayah Kalimantan, sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan akan kita antisipasi sebaiknya mulai April," tambahnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan rekapan datanya bahwa terdapat hampir 66 titik kebakaran dengan capaian luas 459 hektare yang terjadi pada 11 provinsi di Indonesia yang terhitung sejak 1-19 Januari 2023 lampau.

Luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 204.000 hektare pada 2022 lalu, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 358.000 hektare.

Baca Juga: Kodam Jayakarta Perbaharui Kendaraan Operasional Dapat Hibah Rp11 miliar

Siti Nurbaya menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyampaikan bahwa pemerintah saat ini menggunakan teknik modifikasi cuaca sebagai sistem salah satu pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Mungkin akhir Februari atau pertengahan Maret kami sudah mulai operasi, karena biasanya Pak Presiden akan pesan jangan sampai Lebaran ada asap," ujar Siti.

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler