Diguyur Hujan Deras, Getaran Banjir terjadi di Gunung Semeru Lumajang

3 April 2023, 06:00 WIB
Getaran banjir di Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur pada Minggu 2 April 2023./PVMBG. /

PRIANGANTIMURNEWS - Hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru menyebabkan getaran banjir di Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Getaran banjir Gunung Semeru terekam seismograf selama 3.600 detik atau 1 jam.

Penyebabnya karena hujan deras yang mengguyur puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) pada Minggu 2 April 2023.

Baca Juga: Fakta di Balik Tentara Israel serang laga final sepakbola Palestina

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya menyebutkan periode pengamatan Minggu pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan adanya gempa getaran banjir.

"Terekam satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 13 mm dan lama gempa 3.600 detik," katanya di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

Dikatakan Yandi selain getaran banjir, seismograf juga merekam aktivitas Gunung Semeru terjadi 20 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 74-123 detik, kemudian dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 21 mm.

Baca Juga: Masih Ada 'Maling' Berkeliaran di Bulan Ramadhan, Ini Penjelasannya!

"Secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah utara dan selatan," tuturnya.

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang tersebut masih berada pada Level III atau statusnya Siaga, sehingga masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Ia menjelaskan masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Mengapa Ada THR? Inilah Asal Usul THR yang Selalu Ditunggu Jelang Idul Fitri

"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler