Dollar AS Tidak Stabil dan Melemah

- 8 Desember 2020, 09:09 WIB
Uang kertas Dollar AS
Uang kertas Dollar AS /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS- Sebagian besar mata uang baru-baru ini mengalami sterling jatuh. Seperti halnya yang dialami dollar Amerika terhadap mata uang perdagangan.

Dirombaknya perdagangan, menjadikan investor memberikan banyak pertimbangan karena lonjakan kasus corona dan menjelang kemungkinan kesepakatan stimulus baru bagi AS dan vaksin. Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: Promosikan Pariwisata Indonesia Kemenparekraf Gandeng Stakeholder Co-Branding

Selain itu, merosotnya sterling telah membuat Inggris dan Uni Eropa menyatakan kondisi kesepakatan perdagangan Brexit "tidak ada", pada Senin lalu.

Larry Kudlow selaku penasihat ekonomi Gedung Putih mengatakan, Pembicaraan terkait perputaran pendanaan stimulus mengenai pandemi COVID-19 mematikan pergerakan ke arah yang benar, dan Presiden bersama pemerintah era Donald Trump dan kongres semakin mendekati kesepakatan.

Baca Juga: Dispusipda Pangandaran Juara 4 Tingkat Nasional lomba video Dampak Layanan Perpustakaan

Amerika Serikat telah mengalami peningkatan jumlah kasus COVID-19, dengan jumlah kematian sekitar 283.000. Dikutip Priangan Timur News dari Antara 'Dolar melemah saat pasar memperkirakan stimulus AS; sterling jatuh'.

Negosiasi tentang kesepakatan bantuan mengumpulkan momentum di Kongres AS pada Jumat (4/12/2020), ketika sekelompok anggota parlemen bipartisan bekerja untuk menyelesaikan rencana stimulus 908 miliar dolar AS.

"Pasar mengharapkan kesepakatan stimulus pada akhirnya tiba bersama dengan vaksin dan itu dipandang menempatkan pemulihan AS pada jalur yang lebih cepat dan lebih berkelanjutan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington. “Itu negatif untuk dolar.”

Halaman:

Editor: Agus Kusnanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah