Netty Heryawan Anggota Komisi IX DPR RI, Vaksin Covid-19 Harus Memenuhi Tiga Unsur Penting

- 9 Januari 2021, 17:37 WIB
Potret Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani.
Potret Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani. /Instagram.com/@netty_heryawan/
  PRIANGANTIMURNEWS - Vaksinasi vaksin Covid-19 yang akan dilakukan pemerintah harus memenuhi tiga unsur penting.
 
Tiga unsur vaksin Covid-19 tersebut, aspek safety atau keamanan, kemudian kedua efikasi, khasiat atau kebermanfaatan dan yang ketiga quality atau kualitas.
 
"Saya katakan sekali lagi vaksin-19, apa pun mau yang dibeli, dikerjasamakan dengan berbagai negara tentu catatannya tiga bahwa vaksin itu harus memenuhi aspek safety atau keamanan, kemudian kedua efikasi, khasiat atau kebermanfaatan dan yang ketiga quality atau kualitas," tutur Anggota Komisi IX dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetyani Heryawan.
 
 
Netty seperti dikutip Priangantimurnews dari Pikiran Rakyat juga berharap pemerintah juga mampu menghadirkan sebuah ketentraman bagi masyarakat Indonesia dengan mengeluarkan sertifikat halal yang dilakukan oleh MUI.
 
Jika hal itu dilakukan pemerintah tentu akan mampu membangun trust atau kepercayaan di tengah masyarakat. 
 
Selanjutnya, kata Netty hari ini begitu banyak berita yang simpang siur yang harus diperjelas oleh pemerintah sehingga pihaknya berharap pemerintah mampu yang memastikan bahwa yang dibeli, yang disiapkan oleh pemerintah adalah vaksin yang memenuhi tiga aspek tadi yaitu aman, berkhasiat dan berkualitas. 
 
 
"Kita juga berharap bahwa bukan hanya bicara tentang pengadaan vaksin tapi proses vaksinasinya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujar Netty di bilangan Jalan Pasir Impun, Kabupaten Bandung, Sabtu 9 Januari 2021.
 
Kenapa? karena setiap imunisasi yang dilakukan pasti ada KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi.
 
Nah itulah mengapa PKS meminta pemerintah tidak terburu-buru untuk menunggu hasil uji klinis tahap tiga yang dilakukan oleh FK Unpad di Bandung terhadap 1.620 relawan. 
 
 
Pihaknya berharap hasil uji klinis ini dipublikasikan kepada masyarakat dengan transparan, akuntabel, penuh kejujuran dan kemudian Badan POM bekerja secara independen mengeluarkan emergency use authoritation sehingga vaksin ini dapat digunakan. 
 
Kalau hal tersebut bisa dilakukan tentu saja yang selanjutnya harus ada tata kelola komunikasi publik yang baik dari pemerintah kepada masyarakat.
 
 Karena vaksin bukan satu-satunya gen changer, vaksin bukan satu-satunya pemutus pertarungan kita melawan Covid-19 ada banyak yang harus terus diperbaiki.
 
 
Adapun yang harus diperbaiki yaitu yang pertama, lanjut dia, tentu saja 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
 
Bahkan tak hanya itu, lainnya yaitu 3 T (test, trasing, dan treatmen) dikurangi 3 K (kerumunan, kamar atau ruang tertutup dan kantor yang ventilasinya buruk).***
(Novianti Nurulliah)
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x