Vaksin Covid-19 Dapat Diukur Keadaannya Setelah Disebarkan Ke Masyarakat Luas

- 4 Januari 2021, 19:18 WIB
Direktur Registrasi BPOM Rizka Andalacia
Direktur Registrasi BPOM Rizka Andalacia /ANTARA/
PRIANGANTIMURNEWS- Rizka Andalucia Juru bicara BPOM memaparkan keterangannya kepada pers secara virtual terkait vaksin yang telah ditayangkan dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. Jakarta, Senin 4 Januari 2021.
 
Dikutip Priangan Timur News dari antara, 'BPOM sebut efektivitas vaksin diukur setelah penggunaan secara luas'
 
"Untuk efektivitas vaksin, kami akan terus pantau kemampuan vaksin dalam menurunkan kejadian penyakit di masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Jadi efektivitas vaksin diukur setelah vaksin digunakan secara luas di masyarakat, pada kondisi nyata di lapangan atau di dunia pelayanan kesehatan yang sebenarnya," ujar Rizka.
 
 
Rizka mengatakan saat ini BPOM sedang melakukan pengujian untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan untuk mendapatkan emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat.
 
Untuk memeroleh EUA diperlukan sejumlah parameter seperti parameter efikasi dan imunogenisitas.
 
Parameter efikasi yakni parameter klinis yang diukur berdasarkan persentase angka penurunan penyakit pada subjek atau kelompok yang menerima vaksin dibandingkan dengan orang yang menerima placebo pada uji klinis fase tiga.
 
 
Sementara parameter imunogenisitas diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kadar antibodi yang terbentuk setelah seseorang diberikan suntikan, dan pengukuran netralisasi antibodi untuk menetralkan virus.
 
"Pengukuran dilakukan setelah dua minggu dosis terakhir. Kemudian diukur ulang tiga sampai enam bulan setelah vaksin disuntik ke dalam tubuh. Setelah mendapat data tersebut maka dapat diberikan persetujuan penggunaan atau EUA," jelasnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x