Network
PRIANGANTIMURNEWS - Seolah menjadi hal yang biasa dan lumrah, praktik pungli di Kabupaten Kediri semakin marak.
Tidak sedikit, camat di kabupaten Kediri lakukan pungli dengan total hingga belasan juta rupiah satu kali penarikan.
Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito mengaku dirinya kewalahan dengan perangkatnya sendiri.
Baca Juga: Peningkatan Kasus Covid-19 Naik, Kapolri Sebut hanya 1,4 Juta Penduduk yang Lakukan Mudik
"Sudah saya ingatkan beberapa kali sebelum mengetahui akan ada praktik pungli, sehari setelahnya justru tetap melakukan lagi," ucapnya pada saat diundang di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu, 16 Juni 2021.
Menurutnya, tidak hanya satu desa saja, bahkan desa se kecamatan di Kabupaten Kediri hampir melakukan praktik pungli kepada seluruh kades.
Dijelaskan Hanindhito, kepal desa yang dipungli diperas sekitar 1,5 juta, lalu diambil di satu desa hingga pernah kepergok dapat belasan juta.
Baca Juga: Resep Kacang Telur Manis Gurih Renyah Anti Gagal, Cocok untuk Cemilan Rumahan
Uang yang didapatkan hasil pungli kata Hanindhito, dibagikan kepada perangkat camat.
Kepala daerah dibuat kalang kabut oleh pungutan liar (pungli) yang dilakukan aparatnya sendiri.
Di Kediri, pungli menjadi hal yang biasa. Inilah yang diamati Hanindhito setelah menjabat bupati daerah itu.
Baca Juga: Upaya BMKG untuk mendapatkan Sinyal Gempa yang Akurat dengan pasang Shelter, Ini Penjelasannya
Tak mau daerahnya dicemari praktik yang merugikan masyarakat seperti itu, dirinya sampai mengecek ke lapangan, membongkar sendiri pungli yang dilakukan camat terhadap kepala desa.
"Ini yang dikhawatirkan di Kabupaten Kediri bahwa pungli adalah hal yang biasa, maka saya turun ke lapangan,"ujar Hanindhito.***
