Ki Manteb Wafat, Berikut Sejarah Wayang Kulit

- 2 Juli 2021, 14:24 WIB
Ki Manteb memainkan anak wayang.
Ki Manteb memainkan anak wayang. /Instagram @wayangku.official/

PRIANGANTIMURNEWS- Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu ikon budaya Indonesia di mata dunia. Terlebih, seni wayang telah diakui UNESCO pada 2003 sebagai warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.

Wafatnya salah satu maestro wayang kulit, Ki Manteb Soedharsono, membuat generasi muda penasaran, apa itu seni wayang? Berikut sejarah singkatnya.

Wayang adalah seni pertunjukan yang berkembang di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa. Bukti tertua yang mencatat sejarah wayang adalah Prasasti Balitung pada abad ke-4 yang memuat ungkapan "si galigi mawayang".

Baca Juga: Kabar Duka Dunia Perwayangan Meninggalnya Ki Manteb Sudharsono, Ganjar Pranowo Kehilangan Sosok Panutan

Wayang sendiri dipercaya berasal dari kata "ma hyang", yang artinya menuju kepada sang pencipta atau Tuhan. Tak heran, sepanjang sejarahnya, wayang selalu dijadikan medium dakwah, mulai dari penyebaran agama Hindu, Islam, bahkan Katolik.

Beberapa bentuk pertunjukan wayang di nusantara adalah adalah wayang kulit, wayang golek dan wayang orang.

Di antara ketiganya, wayang kulit yang paling banyak memiliki variasi. Di kalangan masyarakat Jawa, setidaknya ada tiga pakem utama dalam seni wayang Jawa, yakni gaya Solo, gaya Banyumas dan gaya Jawa Timur.

Baca Juga: Ditengah Pandemi Covid-19, Pengusaha Kolam Renang Pasir Pataya Salurkan Zakat 2,5 Persen Berupa Uang Tunai

Pada mulanya, wayang dibuat secara sederhana, seperti dari batang rerumputan. Selanjutnya, pembuatan wayang berkembang menggunakan bahan kulit sapi yang dipahat (kecuali wayang golek yang berbahan kayu).

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x