Fakta Baru!! Rekaman CCTV di Rumah Dinas Kadiv Propam Sudah Diganti Kepolisian Saat Kejadian, Benarkah?

- 21 Juli 2022, 19:09 WIB
 Ilustrasi CCTV
Ilustrasi CCTV /Tangkapan layar YouTube Wahyu sEno/

PRIANGANTIMURNEWS - Rekam jejak CCTV di Kompleks Perumahan Irjen Ferdy Sambo tidak bisa diakses saat kejadian.

Namun dijelaskan bahwa rekaman CCTV sudah diganti oleh pihak kepolisian yang menangani perkara ini tempo hari.

Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Wajyu Seno, bahwa Rekaman CCTV yang diganti oleh kepolisian yaitu CCTV yang berada di pos keamanan Kompleks Perumahan.

Baca Juga: GEGER! Shandy Purnamasari Gugat Cerai Juragan 99, Kenapa? Berikut Faktanya!

Banyak sekali kejanggalan demi kejanggalan mengenai meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Irjen Pol Ferdy Sambo.

Dan kejanggalan ini sudah terlihat jelas, dan banyak hal yang mendengarnya dari fakta dan sumber pemberitaan yang sudah memberitakan.

Dalam perkara ini, dari mulai rekam jejak digital, seperti CCTV yang berada di rumah tempat kejadian perkara sampai juga bahkan ponsel milik Brigadir Joshua Hutabarat dan juga ponsel milik keluarga Brigadir J.

Mengenai meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat, di rumah Kadiv Propam, dijelaskan bahwa rekam jejak CCTV di Kompleks Perumahan Irjen Ferdy sambo tidak bisa diakses pada saat kejadian.

Baca Juga: Olah TKP Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar: Ada 14 Adegan

Rekaman CCTV tersebut dikatakan mati. Namun dijelaskan bahwa rekaman CCTV sudah diganti oleh pihak kepolisian yang menangani perkara ini tempo hari.

Rekaman CCTV yang diganti oleh kepolisian yaitu CCTV yang berada di pos keamanan Kompleks Perumahan.

Menurut kepolisian, rekaman CCTV diganti setelah kejadian ini, bertujuan untuk penyidikan.

Bahkan ketua RT di Kompleks Perumahan Ferdy sambo ini, mengatakan tidak bisa melihat rekaman jejak CCTV pasca kejadian itu terjadi karena sudah diganti oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Ratusan Siswa  SMP dan SMA Adu Ketangkasan Lomba Pasanggiri Tembang Pupuh

Irjen Ferdy sambo juga mengatakan bahwa recorder CCTV di rumahnya memang sudah mati saat kejadian sehingga penyelidikan saat itu, tidak bisa melihat dari rekam jejak CCTV yang berada di rumah tempat kejadian perkara.

Pihak kepolisian juga yang saat itu melakukan olah tempat kejadian perkara, dalam media menjelaskan dan mengklaim benar adanya CCTV di rumah bapak Irjen Ferdy sambo ini sudah rusak saat kejadian dan tidak bisa digunakan.

Dan kita bisa berasumsi benar atau tidaknya bahwa rekaman CCTV di rumah tempat kejadian perkara tidak berfungsi atau diklaim rusak.

Karena pihak kepolisian sudah mengklaimnya CCTV itu benar-benar rusak saat kejadian itu terjadi.

Dan kejanggalan selanjutnya mengenai ponsel milik keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau disebut dengan Brigadir J sempat diretas oleh peretas.

Dan hal ini dinyatakan oleh ayah korban bahwa sebelumnya beberapa pesan Whatsapp terhapus oleh seseorang yang bisa meretas ponsel, namun kini sudah bisa digunakan kembali.

Dan ayah Brigadir J ini pun menjelaskan isi pesan Whatsapp yang dihapus tersebut.

Bukan hanya ponsel sang ayah korban, tetapi lima ponsel keluarga lainnya juga tidak bisa digunakan saat Brigadir J ini meninggal.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Suami Inul Daratista Memakai Kostum Minions

Ponsel milik kakak dan adik Brigadir J juga mengalami hal yang sama.

Dan ayah Brigadir J ini mengatakan saat itu WhatsAppnya tidak bisa digunakan sama sekali.

Dan setelah bisa digunakan kembali, ada beberapa pesan yang terhapus Pesan itu dari teman dan juga keluarganya.

Tetapi hal ini sulit sekali untuk dibuktikan Apakah benar ponsel milik keluarga Brigadir J J ini diretas, karena tidak ada bukti benar atau tidaknya ponsel kelima keluarga Brigadir J iij diretas saat Brigadir J meninggal dunia.

Baca Juga: Siapa Saja Penjaga Lantai Nazarick di Anime Overlord yang disebut Eight Floor Guardian?

Walaupun saat ini sudah bisa digunakan, namun Ayah Brigadir J ini mengatakan masih takut untuk menggunakan ponselnya.

Perkara kasus meninggalnya Brigadir J ini, bukan perkara kasus biasa, pasalnya terjadi di anggota kepolisian berpangkat tinggi.

Hal ini masih diselidiki kebenarannya Apakah benar Brigadir J melakukan hal tidak senonoh ataukah juga ini ada persoalan pribadi antara Brigadir J dan juga Bharada E.

Diketahui bahwa pangkat Brigadir dan juga Bhsrada ini sangat berbeda dimana pangkat Bharada ini lebih rendah digolongan Tamtama dibandingkan dengan pangkat seorang Brigadir.

Baca Juga: 3 Jenis Puasa Tahun Baru Islam, Salah Satunya Puasa Ayyamul Bidh

Apakah antara Brigadir J ini dengan Bharada E ini memiliki problem pribadi sehingga melakukan konspirasi yang menyebabkan meninggalnya Brigadir J?

Namun fakta-fakta ini masih dalam pengusutan dan penyidikan.

Bahkan Kapolri Jenderal Bapak Listyo Sigit sudah membentuk tim khusus dan membawa lima Jenderal tertingginya bersatu dengan kompolnas untuk mengungkap kebenaran dan mencari keadilan untuk korban Brigadir J.***



Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Wahyu sEno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah