Gibran Turun Tangan Dalam Kasus Pemukulan Sopir di Solo, Anggota Paspampres Minta Maaf

- 13 Agustus 2022, 12:12 WIB
Potret Paspampres yang melakukan pemukulan terhadap warga Solo.
Potret Paspampres yang melakukan pemukulan terhadap warga Solo. /YouTube/Berita Surakarta/

PRIANGANTIMURNEWS- Anggota Paspampres yang memukul sopir truk di Solo temui Gibran dan minta maaf.

Setelah unggahan berisi kronologi pemukulan tersebut viral, anggota Paspampres yang belakangan ini diketahui bernama Hari Misbah menemui putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo.

Di pertemuan tersebut juga hadir korban pemukulan anggota Paspampres, yakni pria yang berprofesi sebagai sopir truk.

Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti Selama 30 Hari

Pertemuan tertutup antara pelaku dan korban pemukulan itu dilakukan hingga pukul 11.09 WIB.

Usai pertemuan selesai, Hari Misbah, anggota Paspampres itu mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf kepada korban.

Diketahui, Hari adalah anggota Tim Advance, yang bertugas di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Peringati Hari Pramuka 14 Agustus 2022, Yu Meriahkan Media Sosialmu!

"Saya mengakui, saya salah saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya mohon maaf dan minta maaf kepada Bapak yang saya pukul dan keluarganya mohon maaf, karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya. Kepada warga Solo Saya minta maaf, terima kasih," kata Misbah.

Hari menuturkan kejadian tersebut terjadi murni kesalahan dirinya.

Dia juga membenarkan bahwa pada saat kejadian yakni di kawasan Manahan memang lampu traffic light sudah berubah merah telah menyala.

Baca Juga: Kronologi Anggota Paspampres Pukul Warga Solo

Hanya saja, mobil yang berisi anggota Paspampres itu tetap memaksa maju.

"Di lampu merah posisi sudah merah kami maksain maju. Terus dari depan mobil sudah nutup," kata Hari.

Penerobosan lampu merah itu pun langsung ditanyakan oleh para awak media, terutama terkait apakah dirinya sedang bertugas mengawal.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kamu Rutin Mandi Pagi

Namun saat kejadian tersebut, dirinya tidak sedang bertugas mengawal dan tidak ada kegiatan yang urgent atau mendesak sama sekali.

"Tidak (tugas), tidak (urgent)," kata dia.

Sedangkan alasan Hari memberi bogem mentah kepada sopir truk juga diakui Hari murni kekhilafan dari dirinya sendiri.

"Kalau itu mukul saya ngaku salah, saya khilaf," ungkapnya.

Baca Juga: Bima Sakti Merendah, Pelatih Kiper, Markus Horison Malah Mencederai Perayaan Juara Timnas Indonesia U-16

Adapun terkait penyitaan SIM sopir truk itu, Hari menyebut uytu adalah permintaan dari pihak rental mobil yang digunakan Paspampres pada saat kejadian.

Pihak rental mobil Paspampres sendiri turut serta dalam kendaraan itu selaku sopir.

"Untuk SIM-nya itu dari rental berkomunikasi lebih lanjut," paparnya.

Baca Juga: KPK Ungkap Tarif Jual Beli Jabatan ASN di Pemerintah Kabupaten Pemalang Rp 60-Rp 350 Juta

Hari mengaku sudah bertemu dengan sopir truk yang dipukulnya, dia bertemu untuk mengambilkan SIM yang sempat ditahan serta mengganti rugi biaya mobil.

"Sudah dikembalikan, yang nahan dari pihak rental bukan saya langsung. Dan sudah ketemu juga, ada (ganti rugi) asuransi," ucapnya.***

Editor: Galih R

Sumber: Twitter @txtberseragam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah