Network
PRIANGANTIMURNEWS- Baru-baru ini publik dihebohkan dengan meninggalnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Empat orang dalam keluarga tersebut ditemukan semuanya meninggal. Dugaan sementara keluarga tersebut meninggal karena sengaja tidak makan selama beberapa hari.
Kasus meninggalnya satu keluarga di Kalideres ini masih menjadi misteri. Pihak berwenang juga belum memberikan keterangan pasti penyebabnya.
Baca Juga: Cetak Sejarah Baru! Tiga MV BLACKPINK Capai 1,5 Miliar Views di YouTube
Apakah keluarga ini 'sengaja' mengakhiri hidup mereka dengan melakukan perilaku apokaliptik atau ada sebab lain.
Di dalam rumah kelurga tersebut ditemukan kapur barus.Dimana sifat kapur barus ini bisa menyerap aroma bau atau busuk.
Hasil autopsi, di dalam lambung para korban tidak ditemukan asupan makanan sama sekali.
Baca Juga: Arsan Makarin Dibajak Borneo FC!! Menjadi Pemain Ke 4 Persib Yang Merapat Ke Bornoe FC
Apakah keluarga ini memang mengakhiri hidup mereka dengan cara 'sengaja' tidak makan berhari-hari untuk mengalami penderitaan dulu sebelum meninggal, seperti yang dipakai penganut paham apokaliptik.
Dengan tujuan menderita dulu sebelum kematian untuk menyongsong kenikmatan di kemudian hari.
Penyebab meninggalnya satu keluarga di Kalideres masih didalami pihak berwajib.Patut kita tunggu.
Lantas apa arti dari apokaliptik? Tujuanna apa menganut paham Apokaliptik? Dan bagaimana efekna?
Baca Juga: Masjid Raya Sheikh Zayed, Ternyata Kembaran dengan Masjid yang ada di Abu Dhabi, Ini Penjelasannya
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Apokaliptik diuraikan menjadi dua unsur yakni:
1.Bersifat Apokalips:Agama bergabung dengan rasionalisme sehingga menimbulkan perilaku yang....
2.Berkaitan dengan kehancuran dan kiamat.
Dalam dunia sastra juga ada istilah apokaliptik yakni jenis tulisan mengenai pernyataan Ilahi yang berasal dari masyarakat Yahudi, kurang lebih antara 250SM-100M yang kemudian diambil alih oleh Gereja Kristen.
Apokaliptik menurut kriminology adalah suatu paham yang menganut ilmu sesat. Paham ini mampu mendoktrin para pengikutnya untuk menderita terlebih dahulu demi satu kenikmatan di kemudian hari.
Paham apokaliptik kepercayaan terhadap hari akhir yang diyakini memberikan kenikmatan dikemudian hari. Paham ini meyakini bahwa penderitaan sebelum meninggal adalah sebagai bentuk 'penebusan dosa' sebelum ke akhirat.***
