Kemenang Turunkan Paket Layanan Haji 30 Persen, Ini Penjelasannya

- 24 Januari 2023, 09:08 WIB
 Direktur Jenderal (Dirjen) Haji dan Umroh Kemanag Hilman Latief /Humas Kemenag
 Direktur Jenderal (Dirjen) Haji dan Umroh Kemanag Hilman Latief /Humas Kemenag /

Karena Arab Saudi menaikkan layanan biaya Masyair secara signifikan jelang dimulainya operasional haji 2022 (jemaah sudah melakukan pelunasan), penggunaan dan nilai manfaat naik hingga 59 persen.

"Kondisi ini sudah tidak normal dan harus disikapi dengan bijak," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini Selasa 24 Januari 2023, Virgo Akan Kebanjiran Rezeki

Hilman juga menyebut nilai manfaat bersumber dari hasil pengelolaan dana haji yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Karenanya, nilai manfaat adalah hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk lebih dari 5 juta yang masih menunggu antrean berangkat.

Mulai sekarang dan seterusnya, nilai manfaat harus digunakan secara berkeadilan guna menjaga keberlanjutan.

"Tentu kami juga mendorong BPKH untuk terus meningkatkan investasinya baik di dalam maupun luar negeri pasca pandemi Covid-19 ini, sehingga kesediaan nilai manfaat lebih tinggi lagi," katanya.

Jika komposisi BPIH dan Nilai Manfaat masih tidak proporsional, maka nilai manfaat akan cepat tergerus dan tidak sehat untuk pembiaayaan haji jangka panjang.

Baca Juga: Diduga Wanita ODGJ Ngaku Utusan Malaikat Gegerkan Kampung Gerudug Kabupaten Tangerang

"Jika komposisi BPIH (41%) dan NM (59%), dipertahankan, diperkirakan nilai manfaat cepat habis. Padahal jamaah yang menunggu 5-10 tahun akan datang juga berhak atas nilai manfaat," urainya.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Humas Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah