Sesar yang mirip dengan Turki tersebut meliputi Sesar Opak, Sesar Gorontalo, Sesar Sorong, Sesar Tarera Aiduna, dan Sesar Yapen.
Juga Sesar Besar Sumatera, Sesar Palu-Koro, Sesar Matano, Sesar Cimandiri, dan beberapa sesar lainnya.
Dwikorita juga menyampaikan ancaman bahaya lain, disamping zona sesar geser. Bahaya yang perlu diwaspadai di Indonesia itu yakni gempa multisegmen.
Dalam kasus gempa multisegmen ini patahan benar-benar akan terpecah dan terbagi menjadi blok maupun segmen, dimana patahan tersebut berdekatan dengan patahan lain.
Baca Juga: Terbukti Turut Merintangi Penyidikan, Chuck Putranto Divonis 1 Tahun Penjara
Menyebabkan gempa dahsyat yang luar biasa yang berpotensi memecah permukaan tanah yang panjang dan luas.
COntoh tersebut seperti gempa bumi yang terjadi di Turki-Suriah yang berkekuatan 7,8 magnitudo.
Gempa dahsyat tersebut telah memecah segmen sesar Anatolia Timur dengan panjang 300 kilometer melewati enam segmen, diantaranya adalah Tukoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali.
“Fenomena ini memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi gempa multisegmen yang sangat mungkin terjadi,” ucap Dwikorita.