Gajah Masuk Pemukiman Jadi Ancaman Serius Warga Aceh, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

- 28 Februari 2023, 07:00 WIB
  Kelompok Gajah yang terlihat di Nagaria Durian Gadang, Kabupaten Sijunjung, di Provinsi SUmatera Barat pada hari Selasa, 14 Februari 2023.
Kelompok Gajah yang terlihat di Nagaria Durian Gadang, Kabupaten Sijunjung, di Provinsi SUmatera Barat pada hari Selasa, 14 Februari 2023. /Tangkap layar Vidio Antaranews.com/

PRIANGANTIMURNEWS - Gajah masuk pemukiman warga di Provinsi Aceh menjadi ancaman serius untuk pertanian dan juga keselamatan jiwa masyarakat.

Insiden gajah turun hutan terjadi  di wilayah Gampong atau Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Timur.

Aksi gajah masuk pemukiman warga ini  sudah berlangsung dua bulan lamanya, di wilayah Aceh.

Baca Juga: Gawat! Penyakit Flu Burung Datang Lagi, 30 Kasus Ditemukan di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Setidaknya ada empat wilayah di Aceh yang sering didatangi kelompok gajah tersebut.

Keamanan masyarakat dalam menangani kelompok Gajah pun menjadi permasalahan yang berujung pada konflik Gajah-Manusia.

Wilayah yang sering terjadi konflik Gajah-Manusia di Aceh di antaranya di wilayah, Kabupaten Pidie, Aceh Timur
Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat,  Nagan Raya, Aceh Selatan.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Cristiano Ronaldo bisa Menjadi Penantang Kuat Peraih Ballon d Or 2023

Namun, kelompok gajah terbesar yang sering mengunjungi pemukiman dan perkebunan warga berada di daerah  Pidie, Aceh Timur.

Akibatnya warga yang minim antisipasi dari pemerintah pun menjadi geram, dan berharap pemerintah serius menangani permasalahan tersebut.

Laporan tersebut disampaikan oleh Suhelmi, Sekretaris Kelompok Tani saat berada di Banda Aceh pada hari Senin, 28 Februari 2023.

“Konflik gajah di daerah kami sudah berlangsung dua bulan, kami petani tidak hanya rugi di bidang pertanian," ujar Suhelmi.

Baca Juga: Mahasiswa KKNT UNIK Cipasung Mengenal Proses Kerajinan Piring Lidi di Desa Kubangsari, Cikalong

"Namun juga mulai mengancam nyawa karena gajah tersebut sudah masuk dalam pemukiman,” lanjutnya.

Kelompok gajah tersebut diketahui telah memakan padi yang telah panen yang dijadikan stok untuk warga masyarakat Aceh Timur.

Serta sekarang mereka mulai memakan padi yang telah dipanen di dalam gubuk milik petani.

“Kami sudah berusaha mengusir dan menghalau gajah tersebut semaksimal mungkin, namun sepertinya gajah tersebut tidak takut,” kata Suhelmi.

Salah seorang warga bernama Tuha Peut Gampong Alue Jang Habibi menyampaikan bahwa kawanan gajah tersebut kini mengancam keselamatan dari warga desa Pidie.

Baca Juga: Kenapa Jadi Mualaf Semua Dosanya Terhapus? Ini Penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang mengerikan terjadi ketika warga yang mencoba mengusir kelompok gajah itu, malah berujung berakhir teror dikejar.

“Kami sangat berharap kepada pihak terkait terutama pemerintah baik provinsi maupun Aceh Jaya untuk serius menangani konflik Gajah-Manusia sebelum ada korban jiwa,” tambahnya

Akibat adanya Gajah yang masuk gubuk padi milik petani, warga harus terjaga ektra terutama saat malam tiba. Agar gajar tersebut tidak masuk pemukiman kembali.

“Sejumlah warga kami baik pemuda dan masyarakat lainnya harus jaga malam karena gajah tersebut tidak jauh keluar dari pemukiman,” katanya.

Baca Juga: Sedang Mendapat Kesulitan dan Masalah? Jangan Panik, Ini Cara Menyikapinya!

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sebelumnya telah melakukan penelusuran terhadap kawanan kelompok gajah liar tersebut yang berada di hutan Provinsi Aceh.

Pihaknya memasangkan kalung GPS atau GPS collar yang berfungsi sebagai pemantau pergerakan dalam upaya melakukan peminimalisiran konflik Gajah-Manusia

Menurut Agus Arianto,  Kepala BKSDA Aceh pada hari Kamis, 23 Februari menyampaikan setidaknya ada tujuh kelompok gajah liar teramati.

“Sekarang di Aceh ada sekitar tujuh kelompok gajah liar, setiap kelompok ada satu ekor yang dipasang GPS collar untuk memantau pergerakannya,” ujarnya.

Baca Juga: Hal-hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Menyukai Seseorang, Sebuah Proses yang Mengagumkan!

Beberapa bulan lalu konflik Gajah-Manusia juga memanas di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau yang berujung pada pernyataan petani untuk membunuh Gajah.

Pernyataan petani tersebut menuai kritikan pedas, bahwa sebenarnya bukan para gajah yang memasuki perumahan warga, melainkan Manusia yang menjadikan rumahnya sebagai lahan pertanian dan perkebunan.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah