Baca Juga: Pecah! Dewan Hak Asasi PBB Mengutuk Pembakaran Al-Quran, Meski Pihak Barat Menolak
"Tidak hanya menjadi manifestasi standar ganda yang ilegal dan tidak masuk akal, tetapi sekaligus menjadi puncak kejahatan yang tak manusiawi," sambungnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga ikut memberi komentar tegas atas sikap AS dalam memveto resolusi gencatan senjata Palestina-Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Senin, 11 Desember 2023.
“Ini berarti pertumpahan darah yang mengerikan dan kehancuran yang dahsyat akan terus terjadi karena keputusan satu negara,” ungkap Kemenlu Rusia.
Baca Juga: Peringatan Genosida Srebrenica: Pembantaian Muslim dan Janji PBB yang Dipertanyakan
Lima hari setelah veto AS, Dunia ramai-ramai mengecam AS dan masyarakat Internasional menyerukan hastag #ceasefirenow menyerukan reformasi PBB dan kecaman terhadap veto AS.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, adalah negara yang paling lantang menyebut bahwa 'Dunia lebih besar dari Lima'.
Ditujukan untuk lima negara utama pemegang HAK VETO DK PBB. Turki secara tegas menyuarakan reformasi DK PBB.
"Akibat veto AS, tidak ada Kesepakatan yang dicapai. Sangat penting bagi DK PBB untuk direformasi," ungkap Erdogan.