Network
PRIANGANTIMURNEWS - Sebuah musibah tragis melanda wilayah Fangcheng, ketika 13 siswa tewas serta satu lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran yang melanda asrama Sekolah Yingcai pada Jumat 19 Januari 2024 malam, seperti yang diumumkan oleh pihak berwenang setempat pada hari Sabtu 21 Januari 2024.
Asrama yang menampung sekitar 30 siswa saat kebakaran terjadi membuat seluruh komunitas pendidikan terguncang. Meskipun 14 korban telah diidentifikasi, sejumlah siswa lainnya berhasil dievakuasi dan ditempatkan dalam keamanan.
Korban yang mengalami luka-luka saat ini sedang dirawat di rumah sakit setempat dan dilaporkan dalam kondisi stabil, memberikan sedikit harapan bagi keluarga mereka yang tengah berduka.
Baca Juga: Sudahkah Botol Air Minum Anda di Bersihkan? Yuk Simak Apa Kata Pakar Dan Alasannya!
Sekolah Yingcai, sebuah lembaga pendidikan swasta yang telah berdiri selama lebih dari satu dekade, dikenal menerima siswa dari daerah-daerah pedesaan sekitarnya, termasuk anak-anak yang kurang beruntung.
Kepala sekolah Yingcai menyatakan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tragis ini.
Seorang orang tua murid di sekolah itu menceritakan bahwa anaknya, setelah kejadian mengerikan itu, diantarkan pulang oleh aparat desa pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00.
Baca Juga: Kesombongan Malaysia yang Remehkan Timnas Indonesia Berujung Karma
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait tanggal kembali ke sekolah, meninggalkan para orang tua khawatir dan bingung.
Menurut sumber terdekat, siswa perempuan mendiami lantai dua, sementara siswa laki-laki tinggal di lantai tiga asrama yang hangus terbakar.
Sementara itu, Sekolah Yingcai memiliki taman kanak-kanak (TK) yang terafiliasi dengannya. Beruntung, anak-anak TK telah pulang sebelum kebakaran terjadi, menghindarkan mereka dari nasib tragis yang menimpa rekan-rekan mereka di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Hindari Korea Selatan di 16 Besar! Jepang Bakal Kalah Lawan Timnas Indonesia
Pihak berwenang setempat telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh terkait insiden ini, sementara penanggung jawab sekolah berada di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian.
Warga setempat dan keluarga korban berduka dan menuntut transparansi dalam penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***
